REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Tim penari Indonesia di Korea Selatan (Korsel) memenangkan ajang penghargaan budaya global pada perhelatan "Itaewon Global Village Festival 2022" di Itaewon, Seoul, Korsel pada Ahad (16/10/2022). Kelompok Tari Tradisional Indonesia di Korsel Indonesia membawakan tari Gantar dan Belian Bawo dari suku Dayak, Kalimantan Timur dengan formasi 12 penari yang terdiri dari mahasiswa dan pekerja migran.
"Tahun-tahun sebelumnya Indonesia juara tiga lalu juara dua dan kemudian kini juara satu," kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar (KBRI) Seoul, Zelda Wulan Kartika, kepada Republika.co.id seusai menyaksikan tim penari menerima Gold Prize sebesar lima juta won atau lebih dari Rp 50 juta.
Zelda mengatakan, festival Itaewon ini merupakan acara gabungan dengan Festival Indonesia yang rutin dihelat setiap tahun. Saat pandemi melanda dunia, kegiatan kedua festival tersebut ditunda dan baru terselenggara selama Sabtu-Ahad (15-16/10/2022) lalu.
"Ini pertama kalinya sejak dua tahun kami menggelar lagi Festival Indonesia dan karena memang banyak keterbatasan, kami gabungkan dengan Festival Itaewon ini," ujar Zelda.
Menurut Zelda, Festival Indonesia dan kemenangan Indonesia di festival Itaewon merupakan kesempatan untuk lebih mengenalkan budaya Indonesia kepada Korsel. Ia berharap kegiatan tersebut dapat membuat masyarakat Korea lebih mengetahui tentang Indonesia.
Di sisi lain, budaya Indonesia juga dikenal oleh beberapa negara yang mengikuti perhelatan ini. Dalam Global Cultural Awards atau penghargaan budaya global ini, Indonesia bersaing masuk lima besar dengan Ukraina, Filipina, Nigeria dan Kolombia. Tiap negara peserta membawakan tarian hingga musik dari budaya mereka.
Pelatih tim tari, Florian Hutagalung, mengatakan, tari Gantar Belia kerap dipakai untuk festival karena menunjukkan kesenangan batin. Para penari kali ini hanya butuh waktu sekitar satu bulan untuk berlatih.
Juara kedua diduduki oleh Filipina dan disusul juara ketiga dimenangkan oleh Ukraina. Sekitar tiga kilometer sepanjang jalan Itaewon ditutup demi terselenggaranya festival ini.