Hari Dokter Nasional, Gus Muhaimin: Tanpa Mereka, Sakit Kita Sulit Diobati

Gus Muhaimin mengatakan dokter seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah

Senin , 24 Oct 2022, 15:24 WIB
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menegaskan peran penting Dokter bagi bangsa Indonesia.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menegaskan peran penting Dokter bagi bangsa Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menegaskan peran penting Dokter bagi bangsa Indonesia. Menurutnya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 yang lalu menjadi bukti betapa semua pihak bergantung penuh pada dokter.

"Kita tahu dokter itu ujung tombak kesehatan bangsa. Tanpa mereka, sakit kita tentu sulit diobati. Pandemi kemarin contohnya, betapa kita semua bergantung pada dokter," kata Gus Muhaimin di Jakarta, Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Pernyataan Gus Muhaimin tersebut dilontarkan berbarengan dengan Hari Dokter Nasional yang jatuh hari ini. Ia menyatakan dokter sudah seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah sebab peran mereka begitu penting bagi tumbuh-kembang kemajuan bangsa.

Sebagai Wakil Ketua DPR RI, Gus Muhaimin, berkomitmen untuk all out memperjuangkan hak dan kewajiban para dokter di Indonesia sehingga dapat menciptakan pelayanan berkualitas kepada masyarakat.

"Saya di DPR tentu tidak akan berdiam diri memperjuangkan hak-hak para dokter. Beberapa hari yang lalu saya bertemu pengurus IDI, di depan mereka saya tegaskan all out memperjuangkan apa yang mereka perlukan, tentu demi kesehatan bangsa," tegas Gus Muhaimin.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mendorong para dokter untuk turut serta dalam menciptakan kolaborasi baru dengan pemerintah guna menentukan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Di sisi lain ia mengingatkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memperhatikan persebaran dokter di Indonesia. Mengingat, adanya kesenjangan pendistribusian tenaga kedokteran di kota, desa dan perifer (perbatasan dan terpencil) sehingga menyebabkan masyarakat sulit mendapatkan akses kesehatan secara cepat dan tepat.

"Sebaran dokter jangan di kota-kota saja, justru masyarakat di pedesaan, apalagi di pinggiran dan perbatasan negara itu yang banyak butuh tenaga dokter. Jadi tolong Kemenkes perhatikan sebaran para dokter, jangan numpuk di satu daerah saja," ujar Gus Muhaimin.

Ia juga mendorong seluruh dokter dan para calon dokter yang masih menempuh pendidikan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perlikau dalam bidang keprofesiannya sebagai seorang dokter yang mampu memberikan arahan sesuai lingkup praktik kedokteran.

"Dokter Indonesia harus tanggap, harus peka terhadap berbagai masalah isu kesehatan yang ada di masyarakat. Yang terbaru ini ada kasus gagal ginjal akut pada anak, nah saya kira dokter perlu turun tangan dan beri masyarakat edukasi yang baik," kata Gus Muhaimin.