REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan mengira asal mula kerak planet Mars relatif mudah. Lantaran keraknya bersifat basaltik (basal adalah batuan beku) maka diteorikan bahwa pembentukan kerak terjadi ketika lautan magma di seluruh planet mendingin.
Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa area tertentu di kerak Mars memiliki kandungan silika yang lebih tinggi dari yang diperkirakan. Temuan ini mengubah teori pembentukan kerak di Mars.
“Ada lebih banyak silika dalam komposisi yang membuat batuan tidak menjadi basal, tapi apa yang kami sebut komposisinya lebih berkembang,” kata Valerie Payre, asisten profesor di University of Iowa yang memimpin penelitian tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Space, Senin (7/11/2022).
“Itu memberi tahu kita bagaimana kerak yang terbentuk di Mars jelas lebih kompleks daripada yang kita ketahui.”
Payre dan timnya menggunakan data dari Mars Reconnaissance Orbiter Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk mempelajari komposisi kerak Mars di belahan bumi selatan, tempat mereka menemukan mineral feldspar. Feldspar dikaitkan dengan aliran lava kaya silika daripada aliran basaltik.
Penemuan ini mempromosikan teori evolusi kerak Mars yang berbeda. Teori menunjukkan bahwa kerak terbentuk dalam beberapa fase, yang akan menjadi proses yang lebih kompleks daripada pendinginan lautan magma yang sangat besar.
“Ada penemu di permukaan yang telah mengamati batuan yang lebih bersifat silika daripada basaltik,” kata Payre.
“Jadi, ada ide bahwa keraknya bisa lebih silikat. Tapi kami tidak pernah tahu, dan kami masih belum tahu, bagaimana kerak awal terbentuk, atau berapa umurnya, jadi ini masih menjadi misteri.”
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk membantu mengungkap misteri, yang pada gilirannya dapat membantu para ilmuwan menentukan lebih banyak tentang pembentukan kerak di Bumi juga. Ilmuwan berpendapat, lantaran aktivitas tektonik, kerak Bumi memiliki sejarah yang jauh lebih rumit daripada kerak Mars.
“Kita tidak tahu kerak planet kita sejak awal; kita bahkan tidak tahu kapan kehidupan pertama kali muncul,” kata Payre.
“Banyak yang mengira keduanya bisa terkait. Jadi, memahami seperti apa kerak bumi di masa lalu dapat membantu kita memahami seluruh evolusi planet kita.”