REPUBLIKA.CO.ID,PURWOREJO -- Gula jawa produk yang akrab dalam keseharian masyarakat. Merupakan olahan berbahan dasar air nira dari perasan batang atau getah tandan bunga pohon kelapa. Selain jadi pemanis pengganti gula pasir, bisa pula jadi bumbu masakan.
Hal ini membuat gula jawa jadi salah satu andalan Desa Gedong, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Potensi alamnya banyak melahirkan produsen gula jawa. Tapi, kurang inovasi membuat produsen bertindak hanya sebagai pengepul dan pengolah.
Kondisi ini menjadi perhatian mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang membantu mengolah gula jawa menjadi gula semut. Gula semut sendiri yaitu gula merah versi bubuk dan sering pula disebut orang sebagai gula kristal.
Dinamakan gula semut karena bentuk mirip rumah semut di tanah. Mahasiswa KKN terdiri dari Diah Widiastutik dari Prodi Pendidikan Kriya, Dimas Cahya Andriantopo dari Prodi Manajemen dan Mariyani Ulfah dari Prodi Pendidikan Tata Busana.
Lalu Lia Nur Jannah dari Prodi PGSD, Lilis Fitri Anggraeni dari Prodi Pendidikan Bahasa Perancis, Dennise Indrya dari Prodi Pendidikan IPA, Haitsam dari Prodi Teknik Informatika dan Said Abdurrahman dari Prodi Pendidikan Geografi.
"Gula semut sebagai salah satu sarana membranding Desa Gedong sebagai produsen gula yang sehat. Harapannya, gula semut ini dapat masuk dalam Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes," kata Diah Widiastutik, Ketua Kelompok KKN, Kamis (3/11/2022).
Dimas menerangkan, pembuatan gula semut diawali pengambilan air nira dari pohon kelapa yang diambil berkala agar menghasilkan air nira kelapa murni yang segar. Rebus air nira sampai berubah warna, mengenal, meminimalisir kegagalan produksi.
Proses pengadukan dilakukan ketika air nira sudah mulai mengental dan berkurang kapasitas airnya, lalu turunkan wajan dari tungku dan masih dilanjutkan proses pengadukan. Pengadukan terus dilakukan sampai gula kental jadi gumpalan kering.
Gilas menggunakan batok kelapa hingga gula menjadi halus seperti bubuk kristal. Kemudian, ayak memakai ayakan sedikit rapat guna menghasilkan bubuk gula halus. Terakhir, bubuk gula semut dimasukkan ke kemasan 250 gram yang sudah dibuat.
"Kemudian, di-press menggunakan alat sealer press," ujar Dimas.
Dennise menuturkan, gula semut mengandung berbagai kandungan seperti Thiamin (Vit B1), Riboflavin (Vit B2), Nicotinic Acid (Vit B3), Piridoksin (Vit B6), Ascorbic Acid, Kalsium dan Niacin. Thiamin memperkuat sistem saraf dan otot.
Sedangkan, riboflavin memperbaiki sistem kerja jaringan dan saluran pencernaan tubuh serta menghasilkan antibodi. Sesuai kandungan yang ada, gula semut ini mencegah rematik, flu dan asma, mencegah kanker dan menciptakan sistem imun.
"Memperkokoh tulang dan sendi, melancarkan peredaran darah dan membantu
kesehatan kulit, sistem saraf serta sistem pencernaan," kata Dennise.