Senin 21 Nov 2022 10:22 WIB

Anwar Abbas: Badan Pangan Nasional Solusi Masalah Beras dan Stabilitas Dalam Negeri

Pemerintah harus lindungi petani dari ancaman yang meresahkan,

Wakil Ketua Umum MUI - Anwar Abbas
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua Umum MUI - Anwar Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI dan Anggota Ketua PP Muhammadiyah.

Tugas  pemerintah seperti terdapat dalam mukaddimah UUD 1945 adalah  melindungi segenap bangsa Indonesia termasuk di dalamnya  adalah para petani. Ini agar mereka sebagai warga bangsa bisa hidup layak dan sejahtera.

Oleh karena itu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terutama dalam hal ini Badan Pangan Nasional tentu diharapkan jangan sampai ada yang merugikan mereka.  Sebenarnya hal ini secara normatif bisa dicapai karena secara regulasi perlindungan terhadap para petani  sudah cukup bagus. Ini terlihat dari UU pangan nomor 18 Tahun 2012 yang menyatakan  bahwasannya tidak boleh impor pangan, sepanjang produksi pangan tersebut bisa disiapkan di Indonesia.

Untuk tahun 2022, seperti dikemukakan oleh kementrian pertanian, produksi beras kita bisa mencukupi kebutuhan nasional. Sehingga,  supaya tidak terjadi hal-hal yang merugikan dan meresahkan para petani dan masyarakat luas, maka kita harapkan Badan Pangan Nasional bisa berkoordinasi dan bekerjasama  dengan baik dengan  BPS, kementrian perdagangan, bulog dan perwakilan petani. Tujuannya,  agar  pemerintah benar-benar dapat   membuat kebijakan yang tepat apakah akan mengimpor atau tidak mengimpor.

Alasannya, karena apapun kebijakan yang dibuat oleh pemerintah semuanya haruslah  diorientasikan bagi terciptanya kesejahteraan petani dan rakyat banyak. Ini penting  menjadi perhatian kita dan bagi para pihak terkait agar stabilitas nasional yang menjadi salah satu syarat penting bagi bisanya kita membangun dan memajukan negeri  ini tetap dapat terjaga dan terpelihara.

Semoga. Amien.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement