REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemilik baru Twitter Elon Musk mengatakan pada Senin (21/11/2022), perusahaan sedang menunda peluncuran kembali layanan berlangganan akun centang biru. Penundaan ini dilakukan hingga akun-akun peniru hilang.
“Menunda peluncuran kembali Blue Verified sampai ada keyakinan tinggi untuk menghentikan peniruan. Mungkin akan menggunakan pemeriksaan warna yang berbeda untuk organisasi daripada individu,” kata Musk dalam cuitannya.
Tanda centang biru sebelumnya disediakan untuk akun terverifikasi politisi, tokoh terkenal, jurnalis, dan tokoh publik lainnya. Namun, opsi berlangganan terbuka bagi siapa pun yang membayar.
Layanan berlangganan diluncurkan pada awal bulan ini guna membantu Twitter meningkatkan pendapatan karena Musk berjuang untuk mempertahankan pengiklan. Twitter telah menghentikan sementara layanan langganan Blue senilai 8 dolar AS atau sekitar Rp 125 ribu yang diumumkan belum lama ini.
Hal tersebut dilakukan karena akun palsu menjamur. Musk mengatakan layanan langganan Blue yang banyak dicari akan diluncurkan kembali pada 29 November. Selain mengumumkan kabar penundaan peluncuran, Musk juga mengatakan Twitter menambahkan 1,6 juta pengguna pada pekan lalu yang diklaim sebagai jumlah tertinggi untuk pertama kali.
Pengiklan di Twitter, termasuk perusahaan besar seperti General Motors, Mondelez International, Volkswagen AG, telah menghentikan iklan di platform tersebut karena pimpinan baru perusahaan Musk. Ratusan karyawan Twitter juga telah berhenti pekan lalu, menyusul tenggat waktu Kamis oleh Musk.