Rabu 23 Nov 2022 05:02 WIB

Cara Manfaatkan Market Intelligence dengan Optimal

Kecerdasan buatan bisa dilibatkan dalam dunia pemasaran masa kini.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Artificial Intelligence, ilustrasi
Foto: pixabay
Artificial Intelligence, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era teknologi, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) juga bisa dilibatkan dalam dunia pemasaran masa kini. Penerapan AI dalam dunia pemasaran bisa juga disebut dengan market intelligence (MI).

Product Manager MarkPlus Insititute, Giovanni Alexander merinci, terdapat sembilan tahapan yang perlu dilakukan untuk menghasilkan MI secara optimal. Pertama, menentukan tujuan dan matriks, menentukan siapa kompetitor dan konsumen, mengoleksi data dengan AI, memproses data menjadi informasi dan memonitor informasi.

Baca Juga

Selanjutnya, pemasar perlu melakukan analisa informasi dengan mindful, mempresentasikan knowledge hasil analisa, membuat keputusan dengan etika.

"Kemudian, langkah terakhir dilakukan dengan pembuatan keputusan didampingi AI Ethics Committee untuk menunjang kebijaksanaan yang optimal dari berbagai aspek," kata Giovanni Alexander dalam webinar series yang digelar oleh MarkPlus beberapa waktu lalu.

Selain itu, pelaku marketing juga perlu melakukan analisa competitor intelligence, product intelligence, pemahaman pasar dan pemahaman pelanggan. Menurutnya, seluruh proses itu kini bisa dipermudah oleh beragam tools seperti Facebook Ad Library dan Prisync yang didesain untuk memahami strategi iklan dan pricing kompetitor.

Selain itu, pemasar juga bisa memanfaatkan TikTok Creative Center untuk memahami trend serta preferensi digital yang sedang digandrungi konsumen agar pemasar dapat merespon kebutuhan tersebut dengan akurat.

Di satu sisi, ia menekankan, dalam merangkum tahapan kedua yakni menentukan siapa kompetitor dan konsumen, data yang diinput juga harus sangat akurat. Mengingat, kategori kompetitor terdapat tiga kompetitor yakni direct, indirect dan replacement competitors.

"Pada tahap ini, data yang digunakan harus benar-benar sesuai sehingga AI bisa memberikan informasi yang akurat," ucapnya.

Kemudian untuk mempermudah tahapan ketiga yakni mengoleksi data dengan AI, proses ini bisa dilakukan dengan sejumlah cara mulai dari automated data collection, email/message automationn survey, customer relationship management (CRM), social listening tools dan natural language processing (NLP) tools.

Lewat tahapan yang dimudahkan oleh AI ini, maka pemasar bisa mengumpulkan data secara masif dan cepat terkait tren, keluhan, saran dan produk apa saja yang paling banyak disampaikan masyarakat lewat berbagai platform baik itu email, chat, media sosial hingga percakapan konsumen yang disampaikan lewat panggilan suara pada customer care.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement