REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma mengawal program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun 2022 dari Pemerintah kepada 1.086 rumah warga miskin di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
"Di Brebes, masih banyak rumah warga miskin yang belum teraliri listrik. Mereka masih menyambung listrik di tetangga rumahnya. Namun, dengan adanya program dari Komisi VII, mereka bisa menggunakan listrik secara mandiri," kata Paramitha dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (2/11/2022).
Menurut dia, masyarakat yang mendapatkan program BPBL merupakan warga yang belum terdaftar di PLN sebagai pengguna listrik. Paramitha berharap dengan adanya program tersebut, tidak sering terjadi mati listrik di Kabupaten Brebes karena banyak warga mengeluh sering terjadi mati listrik dengan durasi cukup panjang hingga delapan jam.
"Penyebab mati listrik juga tidak jelas karena apa, jangan sering-sering terjadi. Kebetulan dari Kementerian ESDM, PLN pusat turun ke bawah, mudah-mudahan bisa mendengar keluhan dari masyarakat," jelasnya.
Paramitha mengaku sering mendengar aspirasi dari masyarakat untuk disampaikan kepada Pemerintah. Oleh karena itu, dia mengapresiasi langkah Pemerintah yang merespons baik aspirasi warga Kabupaten Brebes dengan merealisasikan program BPBL tersebut.
"Alhamdulillah, program bantuan listrik ini dapat berjalan dengan baik. Saya mengajak penerima BPBL di Kabupaten Brebes dapat memanfaatkan program ini secara maksimal untuk meningkatkan aktivitas perekonomian warga," katanya.
Sementara itu, Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN Awaluddin Hafidmenyebutkan terdapat 80 ribu warga miskin yang mendapat BPBL di tahun 2022. Menurut dia, saat ini bantuan BPBL sudah terealisasi 100 persen di 22 provinsi.
"Tahun depan, bersama Kementerian ESDM, kami targetkan 83 ribu rumah tangga miskin menerima bantuan ini," ujar Awaluddin.
Dia mengatakan warga yang sering mengeluh mati listrik salah satunya dipengaruhi kondisi alam, yaitu hujan, angin kencang, dan pepohonan yang sangat memungkinkan mengganggu jaringan listrik.