REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dalam industri gim konsol, masing-masing brand ditantang untuk bisa berkompetisi lewat beragam keunggulan yang dimiliki. Salah satu pengembang gim konsol yang ingin terus mempertahankan posisinya adalah Nintendo.
Dikutip dari Seeking Lpha pada Selasa (6/12/2022), Nintendo melakukan beragam strategi lewat optimalisasi franchise pada Switch. Hal ini pun terbukti efektif mengingat Switch telah memiliki 106 juta pengguna dan 36 juta pemilik akun online.
Dengan cara ini, diperkirakan Nintendo tak akan menghadirkan produk baru hingga 2 atau 3 tahun ke depan. Terlebih, Nintendo telah membuktikan lewat gim Super Mario All-Stars untuk Wii yang berhasil terjual 2,25 juta kopi. Sementara, Super Mario 3D All-Stars untuk Switch juga mencatat prestasi cemerlang dengan capaian penjualan 9 juta kopi.
Meski demikian, Nintendo diyakini tetap bisa jadi salah satu leading franchise dalam industri hiburan elektronik. Diyakini, Nintendo akan tetap jadi salah satu pemimpin karena memiliki keunggulan kompetitif yang kuat dalam menghadirkan videogame yang diminati.
Diperkirakan, tahun ini Switch bisa terjual hingga 119 juta unit. Hal itu didorong oleh musim perayaan di berbagai negara pada tahun ini. Meskipun, kemungkinan penjualanya masih akan terkendala oleh pasokan komponen yang masih terdampak oleh Covid-19.
Selain itu, penjualan perangkat keras juga bisa terhambat oleh krisis yang terjadi di berbagai negara. Hal itu pun telah terlihat dari adanya perlambatan pasar yang terjadi di Inggris, Jepang dan Amerika Serikat.
Producer & General Manager of First-Party Software for Nintendo, Shinya Takahashi mengatakan, Switch mewarisi DNA dari beragam hardware yang telah dirilis oleh Nintendo. Padahal, gim Nintendo ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi. Contohnya, Mario Kart 8 Deluxe masih ditawarkan dengan harga sekitar 60 dolar AS selama delapan tahun sejak diluncurkan. Tapi, gim itu masih tetap jadi yang terlaris tiap bulan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika