Kamis 08 Dec 2022 22:10 WIB

Chip Masih Jadi Tantangan Terbesar Industri Otomotif Tahun Ini

Krisis chip membuat ketersediaan mobil terhambat.

(Foto: ilustrasi Morris Garage)
Foto: Wikimedia
(Foto: ilustrasi Morris Garage)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Sales and Network Director MG Motors Indonesia Rendi Radito mengatakan salah satu tantangan terbesar industri otomotif dan perusahaan adalah ketersediaan kendaraan yang terlambat. Hal ini dipengaruhi oleh kelangkaan semikonduktor (chip) global.

"Banyak tantangan di 2022. Salah satunya mengenai supply. Pada 2021 terjadi masalah supply chip. Tinggal di tiap merek pulihnya berbeda-beda. Namun, dinamika ini belum sembuh pulih di 2022. Ada beberapa tipe favorit pelanggan yang baru bisa improve di Q3 akhir untuk mendapatkan supply dan memenuhi inden customer," kata Rendi, Rabu (8/12/2022). 

Baca Juga

Salah satu segmen yang terdampak adalah segmen kendaraan utilitas sport (SUV) kompak. Ia tak menampik bahwa isu kelangkaan semikonduktor ini akhirnya mempengaruhi lamanya pelanggan untuk menantikan mobilnya tiba.

"Karena ada supply challenge di sana, maka saat itu belum bisa memenuhi kebutuhan customer. Ada yg menunggu 4 hingga 5 bulan lebih," ungkap Rendi.

 

Ditanya soal prospek di tahun 2023, Rendi mengaku optimistis penjualan pada tahun depan akan mencatatkan angka positif, meskipun banyak tantangan dan isu ekonomi yang menanti.

"Di 2023 ada kekhawatiran pasar otomotif melambat. Ada banyak ketakutan dan hal yang uncertain. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif, di atas 5 persen, dan prediksi melambat tidak (terjadi). Ada recovery yang baik (di pasar Indonesia)," kata Rendi.

Hal itu juga didukung oleh data penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Penjualan wholesales mobil nasional telah mencapai 758.216 unit hingga kuartal ketiga tahun 2022. Di bulan September 2022, penjualan wholesales mobil nasional mencapai 99.986 unit, lebih tinggi dari bulan Agustus (96.956 unit).

"Gaikindo sendiri menyatakan optimistis bahwa di tahun depan (penjualan mobil nasional) akan mengalami pertumbuhan positif," ujar Rendi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement