REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia bersama Yayasan Kesejahteraan Madani (Yakesma) melaksanakan Seremonial Penyerahan Bantuan untuk para penyintas Gempa Cianjur di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Permata Hati, Cianjur, Jawa Barat, (17/12).
Acara tersebut dihadiri Ketua Dewan Pembina JSIT Indonesia Sukro Muhab, Ketua Umum JSIT Indonesia Fahmi Zulkarnain beserta segenap jajaran Pengurus JSIT Indonesia Pusat dan Wilayah, jajaran aparat Kepolisian dan tokoh masyarakat.
Ketua Umum JSIT Indonesia, Fahmi Zulkarnain dalam sambutannya menyampaikan bahwa kejadian di Cianjur membuat semua pihak turun tangan membantu meringankan beban para penyintas Gempa."Terjadinya Gempa di Cianjur membuat semua sekolah-sekolah dibawah JSIT Indonesia yang ada sekitar 2.448 sekolah mengumpulkan bantuan dana untuk meringankan beban saudara-saudara kami di Cianjur," ungkap dia.
Fahmi menambahkan, pihaknya menyampaikan amanah dana bantuan ini sehingga masyarakat Cianjur dan penyintas bisa hidup kembali secara normal. "Temen-temen insya Allah tidak sendirian dalam menghadapi bencana ini. Kami siap untuk membantu menyokong segala kebutuhan. Terimakasih juga pada semua yang telah membantu dalam kegiatan ini baik yang di depan layar maupun yang di belakang layar sehingga bisa meringankan beban para penyintas. Dan hanya Allah SWT yang mampu membalas Secara sempurna apa yang sudah diberikan," ujar Fahmi.
Sementara itu, Ketua JSIT Indonesia Kabupaten Cianjur yang juga Kepala SDIT Permata Hati, Ani Hartati dalam sambutannya bercerita saat-saat gempa terjadi.
"Kami merasakan getaran yang hebat saat pembelajaran berlangsung. Kami berhamburan keluar kelas dan ruangan untuk menyelamatkan diri. Allah lah yang menolong kami hingga kami selamat. Terima kasih pada JSIT Indonesia dan Yakesma yang telah banyak membantu kami," ujarnya.
Penyintas yang sudah dibantu melalui program JSIT Indonesia Peduli berjumlah 2422 orang. Tiga bulan ke depan, program pemulihan untuk penyintas Gempa Cianjur mencakup bantuan psikososial, bantu pulihkan ekonomi pelaku UMKM terdampak, subsidi hunian tetap, layanan kesehatan permanen, sumur bor, sanitasi air bersih, subsidi infrastruktur sekolah, serta supporting guru dan tenaga kependidikan serta murid-murid untuk mewujudkan pendidikan berkualitas.