REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) menggelar program pendampingan dan pelatihan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperkuat fondasi ekonomi berkelanjutan. Kegiatan ini digagas melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPNVJ.
Pelatihan menghadirkan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Husnah Nur Laela Ermaya, yang menekankan pentingnya pengelolaan keuangan.
Ia menyebut banyak UMKM belum memisahkan keuangan pribadi dengan bisnis dan tidak melakukan pencatatan rapi. “Akuntansi bukan sekadar mencatat angka, tetapi juga melindungi keuangan bisnis dan menjadi dasar pengambilan keputusan,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (3/10/2025).
Husnah memberi contoh pencatatan praktis mulai dari transaksi harian hingga perhitungan harga pokok penjualan (HPP). Menurutnya, pencatatan yang baik akan membuat UMKM lebih tahan menghadapi krisis dan mampu tumbuh secara berkelanjutan.
Sementara itu, dosen Fakultas Hukum UPNVJ, Dwi Desi Yayi Tarina, menyoroti aspek legalitas. Ia mengingatkan pentingnya dokumen seperti NPWP, Nomor Induk Berusaha (NIB), dan sertifikat halal agar UMKM memiliki kepastian hukum sekaligus peluang memperluas pasar. Ia juga mendorong pelaku usaha memanfaatkan layanan perbankan digital untuk efisiensi dan transparansi.
Kegiatan yang melibatkan mahasiswa UPNVJ ini berlangsung interaktif. Pelaku UMKM antusias membagikan pengalaman dan kendala usaha mereka, sekaligus menyerap wawasan baru yang bisa langsung diterapkan.
Melalui kolaborasi akademisi, mahasiswa, dan masyarakat, program Abdimas ini memperlihatkan peran universitas dalam memperkuat sektor riil. UPNVJ menegaskan bahwa pengelolaan keuangan dan kepastian legalitas merupakan dua kunci agar UMKM dapat tumbuh berkelanjutan sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika