Senin 19 Dec 2022 16:11 WIB

Studi Sebut TikTok Tampilkan Konten Berbahaya ke Remaja

TikTok disebut kerap menampilkan konten bunuh diri, dan gangguan makan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pengunjung melewati stan pameran TikTok di pameran game komputer Gamescom di Cologne, Jerman, Kamis, 25 Agustus 2022. Sekitar 1.100 peserta pameran dari 53 negara mengharapkan puluhan ribu penggemar game setiap hari untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 di acara game terbesar di dunia.
Foto: AP/Martin Meissner
Seorang pengunjung melewati stan pameran TikTok di pameran game komputer Gamescom di Cologne, Jerman, Kamis, 25 Agustus 2022. Sekitar 1.100 peserta pameran dari 53 negara mengharapkan puluhan ribu penggemar game setiap hari untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 di acara game terbesar di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gempuran teknologi saat ini sangat berdampak pada kehidupan remaja. Para orang tua dituntut untuk lebih memperhatikan anak mereka di tengah maraknya platform media sosial.

Belum lama ini, berdasarkan temuan dari peneliti Center for Countering Digital Hate (CCDH), TikTok menyajikan konten yang dinilai merusak remaja, termasuk menyakiti diri, keinginan bunuh diri, dan gangguan makan.

Baca Juga

Para peneliti menyamar sebagai anak berusia 13 tahun di platform. Pada 30 menit pertama, mereka merekam konten dari For You Page, umpan yang menyajikan preferensi konten pengguna. Namun, dalam waktu 2,6 menit saja, TikTok sudah menghadirkan konten yang berkaitan dengan bunuh diri.

Delapan menit kemudian, TikTok menyajikan konten gangguan makan. Rata-rata, mereka disuguhi konten yang berkaitan dengan kesehatan mental dan citra tubuh setiap 39 detik.