Kamis 22 Dec 2022 21:33 WIB

Nilai Kearifan Lokal Itu Dibutuhkan dalam Persaingan Global

lokalitas nilai budaya tidak bertentangan dengan semangat kompetisi globalisasi

acara wisuda yang digelar di ICE BSD (21/12) Universitas Mercu Buana melantik 2.540 wisudawan dan wisudawati
Foto: istimewa
acara wisuda yang digelar di ICE BSD (21/12) Universitas Mercu Buana melantik 2.540 wisudawan dan wisudawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di tengah isu globalisasi yang masif, local wisdom atau kearifan lokal menjadi instrumen penting bagi sebuah bangsa bertahan di tengah-tengah masyarakat dunia yang semakin kompetitif.

“Kearifan lokal itu tercermin melalui nilai-nilai moral, tradisi dan budaya. Semua itu menjadi identitas penting di tengah-tengah pergaulan global,” kata Rektor Univeristas Mercu Buana (UMB) Prof. Dr. Andi Andriansyah. M. Eng. dalam pesannya kepada para prosesi wisuda Diploma LII, Sarjana LVI, Magister XLIII, dan Doktor V Tahun Akademik 2022/2023 di Jakarta.

Menurut Andi, lokalitas nilai budaya ini sesungguhnya tidak bertentangan dengan semangat kompetisi di era globalisasi. Keduanya, kata dia, dapat berkolaborasi dalam mendorong kesejahteraan kehidupan manusia.

“Kemajuan teknologi informasi atau internet memungkinkan setiap individu melakukan aktivitas dengan skill dan kapasitas global dengan mindset kearifan lokal,” kata Andi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (22/12).

Pada acara wisuda yang digelar di ICE BSD (21/12) Universitas Mercu Buana melantik 2.540 wisudawan dan wisudawati. Terdiri dari 10 wisudawan-wisudawati program Diploma, 2.264 wisudawan-wisudawati program Sarjana, 262 wisudawan-wisudawati program Magister dan 4 wisudawan program Doktoral.

Tampil sebagai wisudawan terbaik Muhammad Bilal Asshogiri, S.I.Kom dari Program Studi Ilmu Komunikasi dengan IPK 3,96.

Pada wisuda bertemu “Berpijak pada Nilai Kearifan Budaya, Menyambut Generasi Merdeka”, Universitas Mercu Buana, rektor mengingatkan bahwa perguruan tinggi itu tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahun atau science sesuai perkembangan zaman, melainkan juga mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai moral yang diambil dari kearifan lokal yang ada.

“Universitas Mercu Buana harus menyediakan kualitas pendidikan yang baik, dan mampu memberikan pendidikan watak yang baik mengiringi pendidikan keilmuan,” tutur guru besar peneliti Robot Humanoid itu mengutip pesan pendiri UMB.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement