Ahad 01 Dec 2024 13:30 WIB

Aktivis Berupaya Hidupkan Kembali Leuit Tradisi Menyimpan Hasil Panen Kearifan Lokal

Di berbagai daerah, fungsi leuit sering kali tergantikan oleh teknologi

Warga Suku Badui memasukkan padi ke dalam leuit atau lumbung di Desa Kanekes, Lebak, Banten (Ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga Suku Badui memasukkan padi ke dalam leuit atau lumbung di Desa Kanekes, Lebak, Banten (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Di tengah modernisasi yang sering kali menggeser tradisi agraris, leuit hadir sebagai simbol ketahanan pangan berbasis kearifan lokal. Leuit, merupakan merupakan lumbung padi tradisional khas masyarakat agraris di daerah pedesaan Sunda dan Baduy.

Bukan hanya sekadar tempat penyimpanan hasil panen, ia adalah warisan budaya yang merepresentasikan harmoni antara manusia dan alam, sekaligus menjadi cermin kebijaksanaan nenek moyang dalam menjaga ketahanan pangan komunitas. Namun, melestarikan tradisi ini di era modern tidak lah mudah. Di berbagai daerah, fungsi leuit sering kali tergantikan oleh teknologi dan pola pertanian modern yang mengutamakan efisiensi.

Baca Juga

Yayasan Paseban, melalui kolaborasinya dengan Arista Montana Organic Farm di kawasan pedesaan Sunda dan Baduy, berupaya untuk menghidupkan kembali tradisi leuit ini. Menurut Salah Seorang Perwakilan Paseban, Kang Dody Baduy Kota, upaya pelestarian leuit bukan hanya tentang membangun fisiknya, tetapi juga tentang memahami filosofi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Membangun leuit membutuhkan pemahaman mendalam, mulai dari pemilihan material yang ramah lingkungan, orientasi bangunan yang harus sesuai dengan tradisi, hingga tata cara pembangunannya yang penuh makna simbolik," ujar Kang Dody kepada wartawan akhir pekan ini.

Dody mengatakan, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan leuit harus lah alami, seperti kayu jati atau bambu yang dipilih. Karena, ketahanannya terhadap cuaca dan serangan hama. Arah bangunan pun tidak boleh sembarangan, ada kepercayaan bahwa leuit harus menghadap ke arah tertentu untuk membawa keberkahan dan menjaga harmoni dengan alam. Bahkan, proses pembangunannya sering kali melibatkan ritual tertentu yang dipimpin oleh sesepuh adat, untuk memastikan bahwa leuit tidak hanya menjadi ruang penyimpanan, tetapi juga simbol spiritual dan budaya masyarakat setempat.

“Di Paseban, kami melihat upaya yang sangat serius dalam menjaga nilai-nilai ini. Misalnya, setiap proses pembuatan leuit dilakukan dengan melibatkan komunitas lokal, sehingga tradisi ini tetap relevan dan diwariskan kepada generasi muda,” kata Kang Dody.

Pendekatan ini, menjadi bukti nyata bagaimana Yayasan Paseban tidak hanya berfokus pada konservasi lingkungan. Tetapi juga pada pelestarian tradisi budaya yang terkait erat dengan ekosistem agraris.

Leuit di kawasan ini juga, berfungsi sebagai ruang edukasi untuk memperkenalkan generasi muda pada pentingnya ketahanan pangan berbasis kearifan lokal. Kang Dody menjelaskan bahwa leuit yang dibangun di Paseban bukan sekadar replika, tetapi dirancang untuk benar-benar digunakan oleh masyarakat sekitar dalam menyimpan hasil panen seperti padi organik.

"Selain itu, kawasan ini juga dilengkapi dengan program diskusi rutin yang melibatkan petani lokal untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pengelolaan hasil pertanian yang berkelanjutan," katanya.

Salah satu aspek menarik dari program ini adalah bagaimana Yayasan Paseban mengintegrasikan pelestarian tradisi dengan inovasi modern. Misalnya, padi yang disimpan di leuit tidak hanya digunakan untuk konsumsi masyarakat, tetapi juga sebagai bahan baku produk bernilai tambah seperti beras organik premium yang dipasarkan ke berbagai wilayah. Pendekatan ini tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas lokal.

"Pelestarian leuit ini bukan sekadar simbol romantisme masa lalu. Tapi, ia adalah cerminan dari bagaimana kita dapat menjaga warisan budaya sekaligus menciptakan solusi untuk tantangan ketahanan pangan di masa depan," katanya.

Dengan pendekatan yang melibatkan komunitas, leuit menjadi lebih dari sekadar lumbung. Tapi, medium untuk membangun kesadaran akan pentingnya harmoni antara manusia, budaya, dan alam.

Yayasan Paseban bersama Arista Montana tidak hanya membangun leuit secara fisik, tetapi juga membangun kembali hubungan masyarakat dengan tradisi agraris mereka. Model pelestarian ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak, menunjukkan bahwa tradisi tidak perlu ditinggalkan untuk mencapai kemajuan, melainkan dapat menjadi fondasi bagi masa depan yang berkelanjutan. Jika upaya seperti ini terus didukung dan direplikasi, harapan untuk mempertahankan warisan budaya agraris Indonesia akan semakin nyata.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement