REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kedokteran jiwa Jiemi Ardian mengatakan seseorang tidak perlu takut membocorkan rahasia dalam kondisi hipnosis, kecuali dia benar-benar ingin mengungkapkannya. Melalui akun Instagram-nya, Rabu (4/1/2023), dia mengatakan, dalam kondisi hipnosis, seseorang tidak akan bisa melakukan sesuatu yang tidak ingin dia lakukan dalam kondisi sadar.
Jiemi mencontohkan, seseorang yang dalam kondisi sadar tak mau menjalankan perintah membuka baju, maka hal serupa akan dilakukan dalam kondisi hipnosis.
"Jadi enggak perlu takut kalau kita membocorkan rahasia atau ngomong sesuatu yang kamu emang enggak pengin ngomong, kecuali jangan-jangan kamu emang pengin ngomong," kata dia.
Jiemi mengingatkan, hipnosis bukan tidur, melainkan kondisi yang sangat rileks. Harapannya, dalam kondisi tersebut sugesti lebih mudah diterima.
"Jadi kondisi hipnosis walau banyak di televisi dikatakan tidur, itu bukanlah kondisi tidur," tutur dia.
Jiemi mengatakan, hipnosis juga bukan metode penyembuh segalanya. Di sisi lain, ia membenarkan adanya hipotesis yang menyatakan hipnosis menyelesaikan akar masalah, tetapi ini salah satu hipotesis dari banyak hipotesis. Menurut dia, tidak semua kasus bisa diselesaikan melalui cara ini.
"Kadang-kadang yang butuh diperbaiki adalah perilakunya, kesadarannya, habitnya, dan lain sebagainya. Tapi mungkin ada perilaku yang diperbaiki dengan bawah sadarnya dan pada model tersebut, hipnosis cocok digunakan," jelas dia.