REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waktu tidur yang cukup, sangat penting untuk kesehatan dan kebahagiaan anak. Sebagai orang tua, memonitor jam tidur anak menjadi perlu supaya kebutuhan buah hati untuk beristirahat bisa terpenuhi. Kebutuhan itu pun berbeda-beda sesuai usia anak.
MedicineNet merilis panduan tidur anak sesuai usia yang dipublikasikan pada 2021. Pedoman ini bisa menjadi pegangan untuk orang tua. Namun perlu diketahui, setiap anak berbeda sehingga tidak perlu menerapkannya secara mutlak.
Untuk bayi berusia 12 bulan, total waktu tidur yang disarankan dalam sehari adalah 13 jam 45 menit. Bayi disarankan tidur siang dua kali, dengan total waktu tidur siang sepanjang dua jam 30 menit, sementara tidur malam selama 11 jam 15 menit.
Bayi berusia 18 bulan perlu tidur 13 jam 30 menit dalam sehari. Frekuensi tidur siang cukup sekali, selama dua jam 15 menit. Sementara, jumlah waktu tidurnya di malam hari dianjurkan mencapai 11 jam 15 menit.
Menginjak usia dua tahun, anak disarankan tidur siang selama dua jam dan tidur malam selama 11 jam. Saat anak berumur tiga tahun, kebutuhan tidurnya kembali berubah, yakni 1,5 jam di siang hari dan 10,5 jam di malam hari.
Berdasarkan pedoman tersebut, secara berturut-turut anak butuh waktu tidur malam 11,5 jam (empat tahun), 11 jam (lima tahun), dan 10 jam 45 menit (enam tahun). Anak tujuh tahun dianjurkan tidur malam selama 10,5 jam, sedangkan anak usia delapan tahun tidur malam selama 10 jam 15 menit.
Orang tua yang putra-putrinya berusia sembilan tahun perlu menakar waktu tidur sekitar 10 jam di malam hari. Kebutuhan itu berkurang seiring usia, yakni tidur malam sembilan jam 45 menit (10 tahun), sembilan jam 30 menit (11 tahun), dan sembilan jam 15 menit (12-13 tahun).
Untuk remaja usia 14 tahun hingga 16 tahun, pedoman waktu tidur malam ideal secara berurutan yakni sembilan jam, delapan jam 45 menit, serta delapan jam 30 menit. Memasuki usia yang sudah terbilang dewasa, yakni 17 dan 18 tahun, sebenarnya masih butuh waktu tidur malam ideal yang cenderung lama, yaitu delapan jam 15 menit.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menjelaskan, tubuh dan pikiran disegarkan kembali saat tidur nyenyak. Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya konsentrasi, mengalami gangguan perilaku, dan mudah tersinggung. Tidur sangat penting bagi anak dan remaja karena membantu perkembangan mental, fisik, sosial, dan emosional.
Tidur pun membantu otak menganalisis dan mengingat informasi penting, yang secara otomatis meningkatkan kinerja di sekolah. Akan tetapi, pedoman tidur sebaiknya juga disesuaikan dengan kondisi anak saat mereka menjalani berbagai tahap kehidupannya.
"Tidak ada 'angka ajaib' untuk jumlah jam tidur setiap malam atau sepanjang hidup, karena jumlah tidur yang diperlukan bisa berubah. Banyak orang bisa sesuai dengan panduan tidur yang ada, tetapi beberapa orang mungkin membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit waktu tidur," ujar juru bicara NHS.
Tidak ada salahnya jika sesekali anak tidak memiliki jam tidur sesuai pedoman, terlebih saat akhir pekan atau liburan. Namun, jangan sampai anak terus-menerus kurang tidur lantaran itu dapat berdampak buruk pada kesehatan, termasuk sistem kekebalan tubuh.
Jika anak mengalami masalah tidur, segera berkonsultasi dengan profesional medis. Bisa juga mengikuti kiat supaya anak bisa tidur dengan lebih baik. Caranya, tetapkan rutinitas sebelum tidur seperti mandi air hangat, meredupkan lampu, membaca buku, atau mendengarkan musik yang menenangkan.
Satu jam jelang tidur, jauhkan anak dari ponsel, televisi, tablet, dan komputer. Pastikan kamar tidur anak punya ventilasi baik dengan suhu rata-rata sekitar 16 hingga 20 derajat Celsius, dikutip dari laman Birmingham Mail, Ahad (15/1/2023).
Ikuti Whatsapp Channel Republika