REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menambah fasilitas energi baru terbarukan sebagai komitmen dan konsistensi dalam pengelolaan lingkungan hidup terbaik di lingkungan kampus.
Dekan FTUI Heri Hermansyah di Kampus UI Depok, Rabu (18/1/2023), mengatakan, saat ini pengelolaan perguruan tinggi sebagai pusat perwujudan ekonomi hijau terus dilakukan. FTUI berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebagai upaya pelestarian lingkungan.
"Beberapa upaya yang terus kami jaga dan tingkatkan adalah mengurangi sampah, serta menghemat penggunaan air dan energi serta menerapkan berbagai inovasi untuk menggantikan pemanfaatan energi fosil ke arah energi terbarukan," kata Heri.
Pada 2022, FTUI melakukan pemasangan satu unit wind turbine yang berlokasi di Gedung Pasca Sarjana (Engineering Center). Wind turbine yang terpasang ini, memiliki kapasitas 300 watt. Energi listrik yang dihasilkan oleh kedua wind turbine tersebut digunakan untuk lampu penerangan yang ada di atap gedung Pasca Sarjana.
"Pemasangan wind turbine itu melengkapi fasilitas energi baru terbarukan yang ada di Kampus FTUI Depok," ujar Heri.
Sebelumnya, FTUI juga telah memiliki tiga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), PLTS yang berlokasi di Gedung Engineering Center, PLTS Solar PV 101 kWp pada rooftop Gedung Integrated Creative Engineering Learning Lab (i-CELL) yang mampu menghasilkan 30 persen energi listrik untuk gedung. Selain itu Floating Solar Photovoltaic atau dikenal dengan pembangkit listrik tenaga surya terapung bifasial (dua sisi) yang terpasang di Danau Mahoni UI. PLTS terapung ini memiliki 36 panel surya bifasial yang saat beroperasi penuh menghasilkan listrik 10.000 hingga 13.000 watt peak.
Dengan konsistensi tersebut FTUI meraih penghargaan yaitu sebagai The Most Sustainable Faculty in Universitas Indonesia versi UI GreenMetric World University Ranking 2022. Penghargaan bergengsi ini, telah lima tahun berturut-turut diraih FTUI sejak 2018.