Jumat 20 Jan 2023 17:29 WIB

Meski Menakutkan, 4 Gejala Ini Ternyata tak Selalu Menandakan Bahaya

Tidak semua gejala yang terasa menakutkan itu menandakan bahaya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Empat gejala menakutkan ini ternyata tidak selalu menjadi tanda bahaya. (ilustrasi)
Foto: Republika
Empat gejala menakutkan ini ternyata tidak selalu menjadi tanda bahaya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa gejala atau keluhan yang muncul pada tubuh bisa terasa menakutkan bagi banyak orang. Kabar baiknya, tak semua gejala yang terasa menakutkan itu menandakan bahaya.

Kemunculan suatu keluhan atau gejala yang sebaiknya tetap diperiksakan ke dokter dan tak boleh disepelekan. Namun di saat yang sama, orang-orang sebaiknya tak perlu merasa khawatir berlebih karena gejala tersebut tak selalu dipicu oleh kondisi membahayakan.

Baca Juga

Menurut para ahli, setidaknya ada empat gejala "menakutkan" yang kerap menjadi false alarm atau alarm palsu. Berikut ini adalah keempat gejala tersebut, seperti dilansir Best Life, Jumat (20/1/2023):

1. Sesak napas

Sulit bernapas secara penuh atau sesak napas tentu bisa terasa menakutkan. Dalam sebagian kasus, sesak napas bisa berkaitan dengan masalah jantung yang serius.

Akan tetapi, sesak napas juga bisa dipicu oleh masalah kesehatan lain yang tidak serius. Masalah kesehatan tak membahayakan yang paling sering menyebabkan sesak napas adalah post nasal drip, refluks asam, dan serangan panik.

Bila mengalami sesak napas, periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya, dokter dapat memberikan terapi pengobatan yang sesuai.

2. Nyeri dada

Seperti halnya sesak napas, keluhan nyeri dada juga bisa berkaitan dengan masalah kesehatan jantung yang serius, seperti serangan jantung. Di sisi lain, keluhan ini bisa dipicu oleh beberapa masalah kesehatan lain yang tak serius seperti nyeri muskuloskeletal, serangan panik, atau refluks asam.

Nyeri dada yang terasa berat dan tak bisa dijelaskan perlu segera diperiksa oleh dokter. Jangan menunda-nunda pemeriksaan hanya karena merasa enggan atau malu bila nyeri dada terbukti bukan disebabkan oleh serangan jantung.

"Meski nyeri dada Anda disebabkan masalah lain, Anda tetap perlu memeriksakannya segera," lanjut tim pakar dari Mayo Clinic.

3. Jantung berdebar

Gejala jantung berdebar bisa mengindikasikan adanya masalah jantung, meski tak selalu. Ada kalanya, jantung berdebar muncul karena dipicu oleh kondisi tak membahayakan jiwa seperti kecemasan, serangan panik, atau kontraksi atrium prematur.

"Tentu bila gejala ini baru terjadi (belum pernah muncul sebelumnya), berubah, atau disertai dengan gejala lain, maka segera periksakan diri ke layanan kesehatan darurat," ujar addiction psychiatrist di TelepsychHealth, Bruce Bassi.

4. Kebas atau kesemutan di tangan dan kaki

Rasa kebas atau kesemutan yang muncul pada satu sisi tubuh kerap mengindikasikan adanya serangan strok. Akan tetapi, kebas atau kesemutan yang terasa pada ekstremitas, seperti jari tangan atau kaki, biasanya bukan berkaitan dengan strok.

"Dalam sebagian besar kejadian medis tak serius, kebas atau kesemutan cenderung lebih sering berkaitan dengan masalah saraf perifer, seperti saraf terjepit," jelas dokter Mahmud Kara.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement