Senin 23 Jan 2023 02:42 WIB

Orang yang Sering Main Medsos Justru Merasa Kesepian, Begini Penjelasannya

Media sosial hanyalah alat untuk menghubungkan Anda dengan orang lain secara daring.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Orang yang sering main media sosial justru merasa kesepian. ( Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Orang yang sering main media sosial justru merasa kesepian. ( Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang merasa perlu menjalani terapi ketika sedang berjuang "melawan" kesepian. Banyak orang kini merasa lebih kesepian dibandingkan sebelumnya, meskipun lebih terhubung secara daring.

Hal tersebut menjadi fenomena yang semakin umum yang didokumentasikan dengan baik dalam penelitian ilmiah. Misalnya, satu studi yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships menemukan bahwa remaja saat ini menghabiskan sekitar satu jam lebih sedikit per hari untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya dibandingkan dengan remaja yang tumbuh pada 1980-an dan 1990-an.

Baca Juga

Selain itu, menurut penelitian, remaja yang melaporkan lebih sedikit interaksi sosial secara langsung dan lebih banyak interaksi daring, merasa paling kesepian dan terisolasi. Media sosial dapat menciptakan rasa koneksi dan memiliki yang salah. Interaksi daring menimbulkan kekurangan isyarat nonverbal, kehadiran fisik, dan keintiman emosional. Padahal itu sangat penting untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang bermakna.

Media sosial juga dapat menimbulkan persaingan dan ketidakmampuan sosial, serta perasaan terisolasi karena FOMO (takut ketinggalan tren) yang terus-menerus. Meski begitu, masih ada harapan.