REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Young Parliamentarians of AIPA (YPA) akan bersidang untuk membahas pentingnya menciptakan perubahan positif untuk pemerintahan yang lebih baik, pengambilan keputusan inovatif, dan penyelesaian tantangan kebijakan publik di ASEAN. Peran YPA sangat penting mengingat pemuda dengan persentase hampir sepertiga (31,02 persen) dari populasi ASEAN, memiliki potensi besar dalam mewujudkan perdamaian inklusif, solidaritas yang kohesif, dan kemakmuran bersama di wilayah.
Melalui Rencana Kerja ASEAN untuk Pemuda 2021–2025, ASEAN telah memberikan perhatian khusus terhadap pemuda sebagai katalis pembangunan politik, ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan. Anggota parlemen muda yang tergabung dalam YPA diharapkan dapat menjembatani perspektif generasi muda dalam proses demokrasi dan mengadvokasi kepentingan mereka dalam berbagai isu yang memengaruhi kelompok usia mereka.
Inisiatif seperti ASEAN Senior Officials Meetings on Youth (SOMY) dan YPA telah berperan dalam mengembangkan kebijakan dan program yang menangani isu-isu penting bagi generasi muda, seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, pekerjaan, peluang ekonomi, partisipasi politik, serta promosi nilai-nilai dan identitas ASEAN.
Dalam konteks keketuaan Indonesia di AIPA, forum YPA dalam Sidang Umum AIPA ke-44 di tahun 2023 ini akan secara khusus menyoroti agenda prioritas pemuda di kawasan. Isu-isu seperti pendidikan, ketenagakerjaan, pengembangan demokrasi, inklusi, literasi digital, dan partisipasi dalam ekonomi inklusif akan menjadi fokus utama.