REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Wujudkan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE), Bea Cukai Gresik melepas ekspor perdana melalui SSm QC Ekspor produk Palm Kernel Expeller (PKE) sebanyak 7.700.000 MT milik PT Wilmar Nabati Indonesia pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Kepala Kantor Bea Cukai Gresik, Wahjudi Adrijanto menyampaikan bahwa keberhasilan pelepasan ekspor melalui SSm QC PT Wilmar Nabati Indonesia ini dilaksanakan setelah adanya deklarasi percepatan NLE pada 12 Juni 2023, sosialiasi SSm QC, kunjungan lapangan oleh tim Stranas PK, hingga pilotting 1 dan 2 oleh PT Wilmar Nabati Indonesia.
“Jadi dalam ekspor ini pengiriman dokumen PEB BC 3.0 diujicobakan melalui portal SSm QC Ekspor yang sebelumnya menggunakan Ceisa 4.0, ini sesuai arahan Stranas PK sebagai bagian dalam mandatori program NLE,” kata Wahjudi dalam siaran persnya.
Selain itu, melalui SSm QC Ekspor ini, kewajiban kepengurusan dokumen karantina berupa phytosanitary certificate (KT 10) juga dikirimkan secara pararel melalui portal SSm QC Ekspor sehingga simplifikasi dan efisensi proses bisnis pengajuan dokumen KT dan PEB semakin meningkat.“Ini akan mendukung pelaksanaan ekspor PT Wilmar.
"Di tahun 2023 PT Wilmar telah melaksanakan ekspor komoditas PKE dan tepung gandum dan crude palm oil ke beberapa negara, seperti Thailand, Korea Selatan, China, Selandia Baru, Vietnam, dan Papua Nugini dengan nilai ekspor mencapai Rp 259 miliar,” jelas Wahjudi.
Tidak hanya Bea Cukai, pelepasan ekspor ini juga turut dihadiri beberapa pihak terkait, antara lain KSOP Kelas II Gresik, Balai Besar Karantina Surabaya, Diskoperindag Gresik dan pihak media. Besar harapan sinergi ini tetap terjaga dan pelaksanaan implementasi SSm QC bisa diterapkan pada seluruh pelaku usaha.