Rabu 25 Oct 2023 05:47 WIB

Peneliti Inggris Temukan Cara Daur Ulang Baterai Mobil Listrik

Katoda dalam baterai mobil listrik dinilai memiliki nilai ekonomi tinggi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Metode daur ulang baterai mobil listrik tidak boros energi dan menggunakan lebih sedikit bahan kimia.
Foto: www.pixabay.com
Metode daur ulang baterai mobil listrik tidak boros energi dan menggunakan lebih sedikit bahan kimia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti dari University of Birmingham (UOB) Inggris, telah mengumumkan sebuah pendekatan baru untuk mendaur ulang katoda baterai pada baterai mobil listrik yang telah habis masa pakainya. Menurut universitas, katoda di dalam baterai kendaraan listrik memiliki nilai ekonomi tinggi. 

UOB mengatakan bahwa metode ini tidak terlalu boros energi dan menggunakan lebih sedikit bahan kimia berbahaya dibandingkan metode daur ulang yang ada saat ini. Metode baru ini menggunakan asam organik seperti asam askorbat (Vitamin C) sebagai Leaching Agent, dan telah diuji coba pada bahan katoda dari sel baterai Nissan Leaf generasi pertama yang telah digunakan untuk berkendara sejauh 64.373 kilometer.

Baca Juga

Tim peneliti memilih baterai dari Nissan Leaf karena mobil ini merupakan kendaraan listrik pertama yang dipasarkan secara massal, sehingga baik mobil maupun baterainya akan menjadi yang pertama masuk ke dalam rantai daur ulang.

"Metode kami akan mengurangi biaya dan jumlah langkah untuk memulihkan bahan katoda, sehingga dapat diproduksi ulang dan dimasukkan kembali ke dalam baterai baru, dengan jejak lingkungan yang minimal," kata Profesor Peter Slater seperti dilansir Circular, Rabu (25/10/2023).