Selasa 14 Nov 2023 19:15 WIB

Greta Thunberg Ikut dalam Aksi Protes Lisensi Minyak dan Gas Baru di Inggris

Para aktivis menentang rencana Pemerintah Inggris untuk lisensi minyak dan gas baru.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
 Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg.
Foto: EPA-EFE/RONALD WITTEK
Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis iklim Greta Thunberg telah bergabung dalam aksi protes menentang rencana pemerintah Inggris untuk lisensi ekstraksi minyak dan gas baru. Aksi protes dilakukan di luar sebuah tempat di London, di mana Perdana Menteri Rishi Sunak memberikan pidato tentang kebijakan luar negeri.

Thunberg termasuk di antara para demonstran dari Fossil Free London yang menolak rencana pengeboran minyak dan gas baru di Rosebank, di lepas pantai Skotlandia. Ia bergabung dengan sekitar 50 aktivis dalam aksi protes yang berlangsung saat para pejabat dan tamu lainnya tiba untuk menghadiri jamuan makan malam di Guildhall, London.

Baca Juga

Para aktivis melakukan aksinya sambil memukul-mukul panci, wajan, dan drum. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan "Rosebank Will Kill Us” (Rosebank akan membunuh kita) dan "Stop Rosebank". Kemudian dan pada satu titik mereka menyanyikan "Oh Rishi mencoba membunuh kita" dengan iringan lagu We Wish You A Merry Christmas.

Sementara itu, sekitar 20 petugas polisi membentuk barisan untuk mencegah mereka memasuki tempat tersebut.

Juru bicara Fossil Free London, Joanna Warrington, mengatakan bahwa Rishi Sunak hanya memberikan mimpi buruk dan janji palsu kepada masyarakat Inggris.

"Mereka menjanjikan keamanan energi melalui ekspansi minyak dan gas baru, yang jika dijalankan hanya akan menyebabkan bencana iklim, dan dunia yang tidak aman dan memanas bagi kita semua yang tinggal di dalamnya,” kata Warrington seperti dilansir Standard, Selasa (14/11/2023).

"Sementara Sunak makan malam dengan Walikota, para bankir dan pemimpin bisnis di jantung kekayaan yang tidak senonoh di negara ini. Kami berada di luar dengan pesan yang jelas. Kami menginginkan masa depan yang layak huni, dan energi terbarukan yang aman, terjangkau, dan terbarukan untuk semua,” tambah dia.

Pada bulan Agustus, Perdana Menteri mengatakan bahwa ia ingin memaksimalkan cadangan minyak dan gas yang tersisa di Inggris saat ia mengumumkan rencana pengeboran baru di Rosebank dan ladang minyak Laut Utara lainnya. Namun para aktivis menilai langkah ini sebagai kemunduran pemerintah Inggris dalam upaya mengatasi perubahan iklim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement