Rabu 11 Jun 2025 19:24 WIB

Tolak Nonton Film Propaganda 7 Oktober, Aktivis Kapal Madleen Disebut Israel Antisemit

Aktivis Kapal Madleen menolak film 7 Oktober usai ditangkap Israel.

Aktivis iklim Greta Thunberg berdiri di dekat bendera Palestina setelah menaiki kapal Madleen dan sebelum berlayar ke Gaza bersama dengan aktivis Koalisi Armada Kebebasan, berangkat dari pelabuhan Sisilia Catania, Italia, Minggu, 1 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Salvatore Cavalli
Aktivis iklim Greta Thunberg berdiri di dekat bendera Palestina setelah menaiki kapal Madleen dan sebelum berlayar ke Gaza bersama dengan aktivis Koalisi Armada Kebebasan, berangkat dari pelabuhan Sisilia Catania, Italia, Minggu, 1 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan, para aktivis di atas kapal Madleen yang telah diculik telah menolak untuk menonton film yang ditayangkan kepada mereka. Film tersebut merupakan propaganda Israel atas peristiwa 7 Oktober, tulis Palestine Chronicle.

Para aktivis dipindahkan ke Bandara Ben Gurion, sambil menunggu deportasi mereka ke negara asal. Hal tersebut menyusul penyitaan kapal yang dilakukan pasukan Israel dan pemindahannya ke pelabuhan Ashdod.

Baca Juga

Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa siapa pun yang menolak menandatangani janji untuk mematuhi ketentuan deportasi akan dibawa ke hadapan hakim untuk mengesahkan deportasi mereka.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Israel juga mengklaim, para aktivis sebagai antisemit yang telah menolak untuk menonton film yang ditayangkan kepada mereka. Menurut kementerian terkait, film tersebut, "mendokumentasikan kengerian kejahatan yang dilakukan terhadap orang Yahudi dan Israel."

Kapal Madleen telah tiba di pelabuhan Ashdod Israel pada malam sebelumnya setelah dicegat oleh pasukan pendudukan Israel dan dicegah mencapai Jalur Gaza.

photo
Aktivis Greta Thunberg. - (EPA-EFE/JOHAN NILSSON )

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement