REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk saat ini, kehidupan terus mengalami perkembangan pesat di planet Bumi yang kaya akan oksigen. Namun dalam penelitian terbaru, para ilmuwan memperkirakan bahwa di masa depan, atmosfer akan kembali ke kondisi yang kaya akan metana dan rendah oksigen.
Hal ini mungkin tidak akan terjadi selama satu miliar tahun lagi. Tetapi ketika perubahan ini terjadi, perubahan itu akan terjadi dengan cepat. Pergeseran ini kemudian akan membawa Bumi kembali ke kondisi seperti sebelum terjadinya peristiwa Great Oxidation Event sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu.
Selain itu, para peneliti mengatakan bahwa oksigen di atmosfer tidak mungkin menjadi fitur permanen di planet laik huni pada umumnya, yang berimplikasi pada upaya kita untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan lebih jauh di alam semesta.
“Pemodelan yang kami rancang memproyeksikan bahwa deoksigenasi atmosfer, dengan O2 di atmosfer yang turun ke tingkat terendah seperti kondisi Bumi purba, kemungkinan besar akan dipicu sebelum dimulainya kondisi rumah kaca yang lembab dalam sistem iklim Bumi dan sebelum hilangnya air permukaan secara ekstensif dari atmosfer," jelas para peneliti seperti dilansir Science Alert, Selasa (21/11/2023).