REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah mikroplastik di Antartika sedang dianalisis oleh para ahli dengan menggunakan ilmu nuklir untuk mempelajari air, sedimen, dan bahkan kotoran penguin di wilayah tersebut.
Investigasi gabungan tersebut diluncurkan pekan ini, dan dilakukan oleh Badan Energi Atom Internasional PBB dan Instituto Antartico Argentino (IAA), bagian dari IAEA NUTEC Plastics Initiative yang meneliti polusi mikroplastik di negara-negara seluruh dunia.
Rafael Grossi, direktur jenderal IAEA, mengatakan bahwa dengan menggunakan aplikasi nuklir, dimungkinkan untuk menentukan jumlah polutan di dasar laut atau di mana pun dengan akurasi yang baik.
"Kesehatan Antartika sangat penting bagi kesehatan planet ini. Mikroplastik mempengaruhi lingkungan dan tempat ini tanpa terkecuali," kata Grossi seperti dilansir Reuters, Kamis (9/1/2024).