Senin 05 Feb 2024 15:47 WIB

Emisi Karbon Jet Pribadi di Eropa Naik Drastis, Capai 5,3 Juta Ton di 2022

Tingginya emisi karbon jet pribadi menjadi bukti dampak iklim dari elite global.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Emisi dari pesawat jet pribadi telah melonjak di Eropa, menurut sebuah laporan terbaru dari Greenpeace.
Foto: www.freepik.com
Emisi dari pesawat jet pribadi telah melonjak di Eropa, menurut sebuah laporan terbaru dari Greenpeace.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emisi dari pesawat jet pribadi telah melonjak di Eropa, menurut sebuah laporan terbaru dari Greenpeace. Kelompok lingkungan ini menemukan bahwa jet pribadi mengeluarkan total 5,3 juta ton karbon dioksida (CO2) dalam tiga tahun terakhir, dengan jumlah penerbangan melonjak dari hampir 119 ribu pada tahun 2020 menjadi 573 ribu pada tahun 2022.

Jumlah karbon dioksida tersebut lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh Uganda - sebuah negara berpenduduk sekitar 46 juta orang - dalam setahun. Temuan ini menyoroti dampak iklim yang menghancurkan dari para elit global.

Baca Juga

"Orang-orang yang rentan berada di garis depan dari krisis iklim dan menjadi pihak paling terdampak akibat lonjakan harga bahan bakar. Namun kelompok rentan ini bukanlah orang yang paling banyak berkontribusi terhadap gas rumah kaca. Sangat tidak adil bahwa orang-orang kaya dapat merusak iklim dengan cara ini," ujar juru kampanye transportasi Greenpeace Uni Eropa, Thomas Geliz.

Para peneliti menemukan bahwa jumlah penerbangan jet pribadi di Eropa meningkat 64 persen tahun 2022, dengan emisi CO2 meningkat lebih dari dua kali lipat. Penerbangan jet pribadi paling banyak dilakukan di Prancis, Inggris, dan Jerman (negara-negara terbesar dan terkaya di Eropa) dengan menempuh jarak di bawah 750 kilometer.

Lantas seberapa burukkah jet pribadi bagi lingkungan? Pesawat pribadi memiliki emisi yang jauh lebih tinggi daripada moda transportasi lainnya. Rata-rata satu kali perjalanan menghasilkan CO2 yang setara dengan mengendarai mobil bensin dari Paris ke Roma sebanyak 16 kali.

Greenpeace menyerukan kepada pemerintah dan Uni Eropa untuk melarang penggunaan jet pribadi dan penerbangan jarak pendek di mana koneksi kereta api yang memadai sudah tersedia.

"Polusi akibat kemewahan yang boros harus menjadi yang pertama, kita perlu melarang jet pribadi," kata juru kampanye Greenpeace, Gelin, seperti dilansir Euro News, Senin (5/2/2024).

Pada November, Oxfam menemukan bahwa para miliarder bertanggung jawab atas emisi gas rumah kaca satu juta kali lebih banyak daripada orang biasa. Hal ini menambah seruan agar orang-orang ultra-kaya di dunia memikul lebih banyak tanggung jawab finansial untuk mengatasi keadaan darurat iklim.

Rute jet pribadi tersibuk di Eropa tahun lalu adalah Paris-London, dengan rata-rata sembilan penerbangan antara kota-kota tersebut setiap hari, menurut laporan Greenpeace. Rute ini memiliki koneksi kereta api langsung dan reguler yang memakan waktu kurang dari dua jam.

Pemerintah Prancis telah mendorong Uni Eropa untuk memperketat aturan tentang jet pribadi, penerbangan jarak pendek dan penerbangan yang sangat murah. Pada pertemuan para menteri transportasi Uni Eropa, Belgia, Belanda, Luksemburg dan Portugal menyatakan dukungan mereka terhadap seruan Prancis.

Membatasi emisi dari penerbangan adalah bagian dari upaya mengatasi perubahan iklim, meskipun perlu ada tindakan drastis di banyak bidang lainnya. Sektor ini menyumbang lebih dari dua persen emisi gas rumah kaca global.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement