REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pembuat kebijakan Uni Eropa telah menyetujui peraturan baru untuk mempromosikan produksi lokal peralatan tenaga surya, angin, sel bahan bakar dan teknologi bersih lainnya. Hal ini dilakukan guna membantu industri Eropa bersaing dengan saingan-saingannya dari Cina dan Amerika Serikat.
Blok ini bertujuan untuk menetapkan target 2030 guna memproduksi 40 persen produk yang dibutuhkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Produk-produk ini akan mencakup energi terbarukan, penyimpanan baterai, heat pump, elektroliser, biogas, penangkap karbon, dan jaringan listrik.
Eropa semakin bergantung pada Cina, yang diperkirakan akan memiliki 80 persen kapasitas produksi global untuk tenaga surya misalnya. Ada juga kekhawatiran bahwa subsidi hijau AS senilai 369 miliar dolar dalam Inflation Reduction Act (IRA) akan menarik para produsen Eropa untuk pindah, demikian seperti dilansir Reuters, Rabu (7/2/2024).
Anggota parlemen Parlemen Eropa dan Belgia, yang memegang jabatan kepresidenan Uni Eropa selama enam bulan, mencapai kesepakatan mengenai Net-Zero Industry Act (NZIA) setelah melakukan pembicaraan selama satu hari penuh.