REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional melaporkan tingkat pemutihan karang atau Coral Bleaching di perairan Kupang akibat naiknya suhu air laut di daerah itu masih di bawah lima persen.
"Kalau awal 2024 ini kami baru lakukan pengecekan di satu titik dan secara umum hasil pemutihan karang sudah terjadi. Namun, tingkat pemutihannya masih di bawah lima persen," kata Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi dilansir ANTARA.
Menurut prediksi BKKPN Kupang, puncak pemutihan terhadap karang di wilayah Kupang dan sekitarnya akan terjadi pada Maret hingga April 2024 ini. Hal ini karena kenaikan suhu air laut pada Maret dan April diprediksi akan meningkat lebih dari biasanya yang dapat menyebabkan pemutihan karang.
"Bisa saja terjadi peningkatan pemutihan dari angka di bawah lima persen menjadi lebih tinggi angkanya karena puncak kenaikan suhu air laut itu terjadi pada Maret dan April," ujar dia.
Namun nantinya BKKPN masih perlu mensurvei lagi puncak pemutihan dan survei pascapemutihan dari dampak kenaikan suhu air laut itu. Dampak dari pemutihan terumbu karang atau coral bleaching itu bisa merusak ekosistem karang atau dengan kata lain karang akan mati.
"Tetapi itu jika terjadi pemutihan secara total atau 100 persen," ujar dia,
Namun secara tidak langsung tentunya sumber daya ikan akan semakin menurun karena terumbu karang berperan sangat penting dalam siklus ikan dan habitat lainnya di laut.
"Kita harapkan penyebarannya tidak meluas. Sebab jika tidak, akan berpengaruh pada tangkapan ikan para nelayan juga," tambah dia.