Kamis 28 Mar 2024 01:16 WIB

PGE Area Lahendong Kembangkan Program Ekonomi Sirkular

Sudah ada lebih dari 3.000 masyarakat rentan yang dilibatkan dalam program ini.

Teknisi memeriksa saluran uap air panas PLTP PGE di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (25/4/2022).
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Teknisi memeriksa saluran uap air panas PLTP PGE di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (25/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) Area Lahendong, Sulawesi Utara, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Mapalus Tumompaso telah memberdayakan dan mengembangkan potensi masyarakat sekitar.

General Manager PGE Area Lahendong, Albertus Novi Purwono, mengatakan, hingga saat ini sudah ada lebih dari 3.000 masyarakat rentan yang dilibatkan dalam program Mapalus Tumompaso PGE Area Lahendong. Ini merupakan program pengembangan ekosistem ekonomi sirkular di Tompaso Raya, Kabupaten Minahasa, yang berbasis potensi masyarakat sekitar.

Baca Juga

Ekosistem ekonomi sirkular yang dibangun Pertamina Geothermal Energy ini berhasil mengedukasi lebih dari 1.400 masyarakat rentan. "Masyarakat juga mendapatkan pekerjaan sampingan sehingga perekonomian meningkat. Ini komitmen baik yang harus terus kami jaga dan tingkatkan," ujar Albertus Novi di Lahendong melalui keterangan tulis, Rabu (27/3/2024). 

Ekonomi sirkular memprioritaskan pertumbuhan ekonomi sekaligus memperhatikan aspek lingkungan. Caranya dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku serta pengurangan limbah dan emisi.

Program ini untuk menjawab tantangan lokal mengoptimalkan potensi masyarakat, potensi limbah sebagai sumber daya, serta potensi kolaborasi antar-UMKM sekitar. 

Saat ini terdapat empat kegiatan ekosistem ekonomi sirkular, di antaranya Usaha Desa Wisata (SADEWI), Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Berdaya Maria (KUBEMADA), Usaha Ternak dengan EBT, dan Bank Sampah Setor Jo. SADEWI adalah gabungan masyarakat dalam Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). 

Daya tarik wisata yang dikembangkan adalah bersantai di bean bag dengan pemandangan Danau Tondano dari lereng Gunung Soputan. Bean bag tersebut diproduksi oleh KUBEMADA.

Masyarakat menggunakan sumber energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber listrik untuk berbagai kegiatan tersebut. Ini sekaligus mengeliminasi penggunaan genset.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement