REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mendorong generasi muda untuk peka terhadap mereka yang membutuhkan. Menurut dia, rasa empati perlu terus dipupuk khususnya oleh milenial PNM yang juga memberikan pelayanan kepada pelaku usaha ultra mikro Indonesia.
"Harapannya agar para milenial mampu memberikan pelayanan optimal memberdayakan nasabah ultra mikro dengan sepenuh hati," ujar Arief dalam siaran pers, Ahad (2/6/2024).
Hal itu dia sampaikan dalam merespons kegiatan kunjungan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Rawinala dalam rangka merayakan HUT PNM ke-25. Menurut dia, kegiatan itu bukan hanya berbagi asa dengan teman-teman disabilitas tetapi juga sebagai wadah agar anak muda belajar peduli dan mau melayani.
"Harapannya agar para milenial mampu memberikan pelayanan optimal memberdayakan nasabah ultra mikro dengan sepenuh hati,” papar Arief.
Sebagai perusahaan pemberdaya ultra mikro, kata dia, PNM berkomitmen untuk terus hadir memberikan pendampingan usaha demi meningkatnya kesejahteraan keluarga. PNM berharap kunjungan tersebut dapat menambah suka cita dan menjadi penyemangat para siswa untuk terus tumbuh membangun asa di tengah ketidaksempurnaannya.
Sederet senyum hangat sambut kedatangan milenial PNM di Yayasan Pendidikan Dwituna. Senyum itu datang dari siswa/siswi SLB Rawinala penyandang tuna ganda netra, kondisi penyandang dengan dua atau lebih keterbatasan. Di tengah keterbatasan itu, milenial PNM disuguhkan penampilan bermusik yang sangat memukau.
Mereka turut berinteraksi, membuat prakarya bersama, bertukar cerita tentang cita-cita, dan harapan-harapan untuk bisa hidup mandiri di atas kaki sendiri. Kegiatan yang diselenggarakan pada Rabu (29/5/2024) ini mendapat apresiasi dari guru dan pengurus SLB Rawinala.
“Kami sungguh merasakan kebahagiaan atas kedatangan teman-teman PNM. Sebuah berkat dan menjadi kekuatan bagi kami untuk bisa terus melayani,” ungkap Elsy, guru di sekolah yang berlokasi di Jakarta Timur ini.
Wakil Kepala Sekolah SLB Rawinala, Vera ungkapkan rasa terima kasih kepada milenial PNM yang telah meluangkan waktu mengunjungi adik-adik berkebutuhan khusus. “Tentunya banyak yang terpanggil namun hanya sedikit yang terpilih untuk melayani. Begitu juga dengan kunjungan teman-teman hari ini,” ungkap perempuan yang telah mengabdi selama 20 tahun itu.