REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mendorong negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) untuk memaksimalkan potensi ekonomi biru. Ajakan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sesi pleno pertemuan ke-57 Menteri Luar Negeri se-ASEAN (AMM ke-57) di Vientiane, Laos, Kamis (26/7/2024).
Retno pun menegaskan pentingnya kesinambungan dalam pengembangan ekonomi biru di kawasan demi memastikan keuntungan sebesar-besarnya dari sektor tersebut dapat dinikmati oleh negara-negara ASEAN. Retno menyatakan bahwa potensi ekonomi biru kawasan Asia Tenggara sangat besar, bahkan mencapai 20 persen dari PDB se-ASEAN.
Data itu menunjukkan bahwa ASEAN tak boleh menyia-nyiakan potensi ekonomi biru dan harus memperkuat kolaborasi antara pemangku kepentingan. “Karena itu, tahun lalu, pada saat keketuaan Indonesia, telah disepakati ASEAN Blue Economy Framework,” ucap Retno, seperti dikutip dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri RI.
Sebagai tindak lanjut dari kerangka ekonomi tersebut, Indonesia dan Laos menginisiasi pembentukan Satuan Tugas Ekonomi Biru ASEAN sebagai mekanisme lintas pilar organisasi untuk pengembangannya.