Selasa 30 Jul 2024 15:54 WIB

FEB UI Dorong Kemandirian Ekonomi Penerima Bansos

Penerima PKH dibekali keterampilan membuat sabun tamanu.

Red: Satria K Yudha
Pelatihan membuat sabun tamanu yang digelar Tim Pengmas FEB UI bersama Green Waqf.
Foto: FEB UI
Pelatihan membuat sabun tamanu yang digelar Tim Pengmas FEB UI bersama Green Waqf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mendorong kemandirian penerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dengan menggelar pelatihan pembuatan sabun tamanu berbasis komunitas. Dengan dibekali keterampilan tersebut, penerima PKH diharapkan dapat menambah penghasilan sehingga menjadi lebih mandiri.

Tim Pengmas FEB UI bekerja sama dengan Gerakan Green Waqf, Waqf Center for Indonesia Development and Studies (WaCIDS), Pemerintah Kota Depok, dan Fasilitator PKH dalam menggelar pelatihan tersebut. Sebanyak 20 peserta yang menjadi peserta pelatihan merupakan penerima PKH di empat kelurahan, yaitu Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kelurahan Tugu, Kelurahan Cisalak Pasar, dan Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, Depok.

“Mengapa pelatihan kali ini menggunakan tamanu sebagai bahan baku? Tamanu dipromosikan oleh Gerakan Green Waqf karena hampir seluruh bagian tanaman tamanu dapat dimanfaatkan. Buah misalnya, dapat diambil minyaknya yang selanjutnya dapat diolah menjadi bahan baku farmasi, produk kecantikan seperti sabun dan krim anti-aging, hingga minyak biofuel,” kata Ketua Tim Pengmas FEB UI sekaligus  Koordinator Gerakan Green Waqf, Lisa Listiana, Rabu (30/7/2024).

Indonesia memiliki jenis tanah yang cocok untuk budi daya tamanu. Keadaan ini menjadi peluang besar untuk lebih memperluas pengembangan tanaman tamanu. Tamanu oil merupakan minyak yang dihasilkan dari ekstraksi buah tamanu.