REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Indonesia Political Survey (IPS) merilis hasil survei Pemilihan Gubernur Sumsel 2024. Hasilnya, dukungan pemilih untuk mantan Gubernur Sumsel Herman Deru masih yang tertinggi. Diikuti Bupati Pali Heri Amalindo dan mantan Wakil Gubernur Mawardi Yahya. Hal tersebut disampaikan Direktur Riset IPS, Anto Nuryasin, sebagaimana rilis yang disampaikan kepada media di Jakarta, Senin (15/8/2024).
IPS adalah lembaga survei yang tergabung dalam Asosiasi Peneliti Persepsi Publik Indonesia (Aspeppi). Sejak 2015, secara berkala melakukan survei perilaku pemilih di seluruh Indonesia.
Survei dilakukan pada 27 Juli - 2 Agustus 2024. Populasi survei adalah seluruh WNI di Sumsel yang punya hak pilih, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.000 responden, margin of error ± 3.1% dengan tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota yang terdistribusi secara proporsional.
Menurut Anto, persaingan di Pilgub Sumsel cukup sengit karena semua calon memiliki kesempatan yang sama untuk menang.
"Petahana Herman Deru 36,6%, hanya berjarak belasan persen dengan Heri Amalindo, yang memperoleh angka 23,4%, dan Mawardi Yahya 15,2%. Perlu dicatat, angka yang belum menentukan pilihan atau undecided voters masih cukup tinggi, 22,8%. Semua kandidat masih berpeluang," kata Anto.
Ketatnya persaingan, sambung Anto, karena calon-calon di luar petahana memiliki tingkat pengenalan yang cukup tinggi.
"Popularitas Heri Amalindo 74,2% dan Mawardi Yahya 76%. Sedangkan, Herman Deru 84%," ujarnya.
Sementara, saat dilakukan simulasi pasangan, Herman Deru-Cik Ujang unggul di angka 39,9%, Heri Amalindo-Popo Ali Martopo 28,7%, serta Mawardi Yahya-RA. Anita Noeringhati 15,6%. Pemilih yang belum memutuskan 15,8%
"Data kita menunjukan pergerakan suara masih sangat dinamis, apalagi ada potensi Pilgub akan diikuti dengan tiga pasangan sehingga masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Tentu, akan banyak juga isu-isu bakal muncul di tengah Masyarakat yang bisa mempengaruhi perilaku politik Masyarakat di Sumsel. Jadi, Pilgub Sumsel masih belum ada pemenang," tutup Anto.