Selasa 10 Sep 2024 19:20 WIB

Universitas Yarsi dan Unkris Latih BUMDes Hasilkan Produk Ramah Lingkungan

Pelatihan ini agar kelompok pembudi daya ikan memiliki nilai tambah di mata konsumen.

Universitas Yarsi dan Unkris melaksanakan PKM di Desa Mandala Mekar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Foto: Unkris
Universitas Yarsi dan Unkris melaksanakan PKM di Desa Mandala Mekar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Yarsi bersama Universitas Krisnadwipayana (Unkris) melatih kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) dalam menghasilkan produk olahan ikan lele berbasis zero waste (nol sampah). Pelatihan itu menjadi salah satu kegiatan PKM Hibah BIMA DRTPM Kemenristekdikti 2024 yang dilaksanakan Universitas Yarsi dan Unkris di Pokdakan Namina Sang Farm & Co, yang terletak di Desa Mandala Mekar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 23-26 Agustus 2024.

Pelatihan itu bertujuan memberikan nilai tambah dengan mengajarkan cara menciptakan olahan produk lele yang unik dan ramah lingkungan dalam proses produksinya. Tujuannya agar pokdakan Namina Sang Farm & Co memiliki daya saing berbasis produk unik ramah lingkungan yang menarik bagi konsumen dan memiliki nilai jual tinggi. Selain itu diharapkan dapat mendukung program pengentasan bebas stunting desa Mandala Mekar dengan program makanan tambahan (PMT) berbasis olahan ikan lele. 

Ketua Tim Pengusul Harry Budiantoro mengatakan Universitas Yarsi dan Universitas Krisnadwipayana akan terus mendukung dan menyokong perkembangan Pokdakan Namina Sang Farm & Co, serta memberikan bantuan yang diperlukan di masa mendatang. "Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan omzet Pokdakan, serta mendorong penerapan prinsip zero waste untuk keberlanjutan usaha," kata Harry dalam siaran pers, Selasa (10/9/2024).

Secara keseluruhan, kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan dan praktik dalam beberapa bidang penting, yaitu manajemen keuangan, sosial media marketing, dan diferensiasi produk berbasis zero waste, sebagai solusi daya saing serta omzet serta didukung pelatihan budi daya lele metode 6M.

Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi dan kinerja Pokdakan Namina Sang Farm & Co dalam menghadapi tantangan pasar dan memaksimalkan potensi mereka.

Pelatihan ini terdiri atas empat tahapan kegiatan, yaitu pelatihan budi daya dengan menggunakan metode 6M (menguji air, menyiapkan kolam budi daya, memilih bibit, mengukur dan mengatur pemberian pakan, menyeleksi sangkal secara teratur, memantau dan memanen secara berkala). Untuk meningkatkan hasil panen ikan lele dan meminimalkan risiko budi daya, sekaligus diberikan tambahan modal kerja bagi pokdakan Namina Sang Farm& co. 

Diberikan juga pelatihan manajemen keuangan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang perencanaan, pencatatan, serta strategi pengelolaan keuangan yang efektif dalam mendukung peningkatan profitabilitas usaha. Seain itu, digelar pelatihan sosial media marketing untuk memberikan wawasan dan kemampuan pokdakan dalam memanfaatkan platform media sosial dalam membangun jenama, jangkauan pemasaran, dan daya tarik konsumen terhadap produk olahan budi daya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement