REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masyarakat Desa Sawarna, Provinsi Banten, memanfaatkan energi terbarukan khususnya energi surya untuk melakukan budi daya lobster. Pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) diharapkan dapat membawa komunitas pembudidaya lobster menuju praktik berkelanjutan.
Pemasangan panel surya itu diinisiasi dosen Universitas Krisnadwipayana dalam program ”Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM)” yang mendapatkan dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tahun 2024. Program ini melibatkan kolaborasi dengan Pascasarjana Universitas Darma Persada yang fokus pada energi terbarukanserta melibatkan tiga mahasiswa yang aktif dalam kegiatan ini.
Program ini dirancang untuk memfasilitasi penerapan solusi inovatif yang mendukung pembangunan berkelanjutan di komunitas lokal. Ketua Tim Pengabdi Diajeng Reztrianti mengatakan, melalui dukungan ini pihaknya ingin mengembangkan model perikanan yang berkelanjutan dan dapat diadopsi oleh komunitas lain. “Juga memperkuat fondasi ekonomi biru di Indonesia,” kata Diajeng, Rabu (11/9/2024).
Dalam program ini dilakukan pemasangan panel surya 1200 Wp dengan sistem inverter hybrid dan baterai penyimpanan 200 Ah untuk kolam percontohan berukuran 2,5 m x 5,40 m.
Dosen Universitas Dharma Persada Aep Saepul Uyun, menjelaskan, teknologi dengan sistem hibrida ini tidak hanya memastikan pasokan energi yang stabil tetapi juga sangat efisien dalam mengurangi konsumsi energi. “Ini adalah langkah penting dalam meminimalkan dampak lingkungan budi daya lobster di Desa Sawarna,” katanya.
Dosen FE Unkris Dhistianti Mei R mengatakan, pemanfaatan energi terbarukan dapat mengurangi biaya operasional. “Diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas para pembudidaya secara signifikan dalam jangka panjang.”
Pengadopsian teknologi ini telah memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Seorang pembudidaya lobster bernama Alip dari Kampung Leles merasa lebih aman dengan minimnya risiko kerugian akibat pemadaman listrik. ”Ini membantu kami fokus pada peningkatan produksi tanpa khawatir akan gangguan listrik,” ujar Alip.
Inisiatif di Desa Sawarna menjadi bukti bahwa integrasi teknologi ramah lingkungan dalam sektor perikanan dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan. Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat lokal, sangat krusial untuk keberhasilan dan keberlanjutan inisiatif ini. Langkah-langkah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pembudidaya tetapi juga menjaga kesehatan planet kita.
Saat ini, BUMDES Warna Jaya terlibat dalam diskusi awal melalui Focus Group Discussions (FGD) bersama dengan Kepala Desa Sawarna, Iwa Sungkawa, untuk memahami potensi dan kebutuhan masyarakat. Ada harapan besar bahwa BUMDES akan memainkan peran kunci dalam mendukung operasi dan pemasaran hasil budidaya sebagai bagian dari kerjasama strategis yang berkelanjutan. Visi untuk masa depan meliputi ekspansi teknologi serupa ke wilayah lain di Banten, memperkuat model ekonomi biru yang berkelanjutan.