REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sekolah Pilar Indonesia kembali memukau dengan pagelaran Drama Tari Kolosal berjudul "Raja Ampat: Asa dari Timur". Pementasan yang melibatkan lebih dari 180 siswa, guru, dan siswa pertukaran pelajar dari Le Fevre High School, Australia ini menyajikan kisah inspiratif tentang kepemimpinan, pelestarian lingkungan, dan pentingnya persatuan. Pagelaran ini merupakan puncak dari Culture Week yang merupakan program pembelajaran inovatif yang menempatkan seni sebagai media untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya bangsa.
“Sekolah Pilar Indonesia, bersama dengan Le Fevre High School, Australia, menghadirkan Pilar Drama Tari Kolosal sebagai bentuk komitmen kami dalam melestarikan budaya bangsa dan memajukan pendidikan. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran yang mengintegrasikan seni, budaya, dan kolaborasi antar siswa. Melalui pementasan ini, kami berharap siswa siswi dapat melakukan wujud aksi nyata dengan bangga menjadi orang Indonesia”. Ujar Henri Sucahyo Purnomo, Kepala SMA Pilar Indonesia, dikutip pada Ahad (20/9/2024).
Dengan mengambil latar keindahan alam dan kekayaan Raja Ampat, Papua, pagelaran ini dipentaskan dalam sebuah drama musik khas Papua. Penonton diajak untuk merefleksikan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan warisan budaya. Melalui kolaborasi lintas budaya, siswa-siswi menunjukkan semangat persatuan dan kreativitas yang tinggi.
“Saya senang sekali anak saya bisa berkontribusi di acara ini, tentunya bagus untuk perkembangannya,” ujar Djohan, salah satu orang tua murid.
Pagelaran ini merupakan bentuk komitmen Sekolah Pilar Indonesia dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna, dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti Pendidikan Pancasila, Musik, Tari, Sejarah, dan Character Building. Bentuk komitmen lainnya Sekolah Pilar Indonesia memberikan apresiasi kepada masyarakat Papua, berupa dukungan dengan menyediakan buku bacaan dan alat tulis bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.
“Aku banyak belajar dari mulai audisi, latihan, sampe pementasan. Dari pagelaran ini aku jadi belajar banyak mulai dari lagu-lagunya yang sebelumnya aku belum tau. Aku juga bisa bonding dengan adik-adik SMP dan teman-teman dari Le Fevre. Aku berharap semoga anak-anak di Indonesia bisa melestarikan budaya dan bangga sama Indonesia," ujar Jonathan, salah satu siswa kelas 12.
Semangat kolaborasi ini dapat menginspirasi seluruh siswa untuk menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan bebas dari bullying. Selain itu, siswa-siswi dapat lebih semangat untuk melestarikan budaya dan menjaga keseimbangan alam.