REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Telkomsel, perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, semakin memperkuat komitmennya terhadap aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan fokus pada program Diversity, Equality, and Inclusivity (DEI). Hal ini diungkapkan oleh VP Communication Officer and Social Responsibility Telkomsel, Saki H Pramono, di sela acara Road to World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang berlangsung di Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya, Jakarta.
Menurut Saki, program DEI merupakan bagian dari upaya Telkomsel untuk mematuhi standar ESG yang diakui secara global. "Sebenarnya kalau DEI itu kan bagai dari kepatuhan kami terhadap ESG. Jadi ESG rating itu menjadi parameter utama. Karena di sosial itu ada terkait kita bicara diversity, kita bicara terhadap gender equality, equity, inclusion itu ada di sosial," katanya Selasa (8/10/2024).
Telkomsel, lanjut Saki, sedang menetapkan target untuk baseline DEI yang akan digunakan sebagai acuan dalam laporan keberlanjutan pada tahun 2026. Program-program pemberdayaan perempuan menjadi salah satu fokus utama Telkomsel dalam upaya ini.
“Sebagai perusahaan teknologi, kami bangga bahwa 23 persen dari total karyawan kami adalah perempuan. Untuk posisi senior leader setingkat BOD-1, perempuan sudah mencapai 34 persen. Ini adalah capaian yang signifikan di industri kami,” jelasnya.
Salah satu inisiatif unggulan Telkomsel adalah IndonesiaNEXT, program pengembangan talenta digital yang berhasil menarik 50 persen partisipasi dari perempuan. Program ini dirancang untuk mendorong perempuan agar lebih percaya diri dan tertarik bekerja di industri teknologi.
"Kami ingin memastikan bahwa perempuan tidak takut untuk bekerja di perusahaan teknologi. Kami menggerakkan mereka agar mampu bersaing dan berkembang di industri ini," tambah Saki.
Selain itu, Telkomsel juga memiliki program pemberdayaan untuk penyandang disabilitas. Bersama Amazon Web Services (AWS), Telkomsel menyelenggarakan pelatihan keterampilan digital bagi anak-anak penyandang disabilitas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi digital mereka sehingga dapat berpartisipasi lebih aktif dalam era ekonomi digital.
Saki juga menekankan dalam manajemen talenta di Telkomsel, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal pembagian tugas dan peran. "Kami memberikan ruang yang sama, tanpa diskriminasi, bagi semua karyawan untuk berkembang," ujarnya.
Semua inisiatif yang terkait dengan keberagaman ini akan dilaporkan secara resmi dalam sustainability report pada tahun 2026. “ESG rating akan diukur oleh lembaga independen, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan performa kami di semua aspek ESG, termasuk sosial,” tutup Saki.
Telkomsel telah meluncurkan berbagai program dalam upaya mendukung pencapaian target ESG, dengan fokus utama pada keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. Hal ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.