Oleh : Qomaruddin SE M Kesos, Sekretaris DPC Partai Demokrat Lamongan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Konsep Pembangunan berkelanjutan (sustainble devolepment) sebetulnya konsep yang sudah lama dan banyak dibicarakan oleh kalangan akademisi, pengamat maupun lainya,.
Kepedulian mereka mengangkat isu pembangunan berkelanjutan adalah agar pembangunan tetap berjalan tanpa manafikan dimensi kemanusian maupun lingkungan yang ada, selain itu harapan dengan adanya pembangunan berkelanjutan agar pertumbuhan ekonomi (economic growth) terjadi dan kesejahtraan masyarakat bisa terwujud (wellbehing).
Pada1983 Soedjatmoko sudah menarasikan secara baik dalam bukunya yang berjudul “Diemensi Manusia Dalam Pembangunan”, pesan yang disampaikan dalam tulisan-tulisan Soedjatmoko, yakni pentingnya mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan (humanity dan humality), menjadi kebudayaan sebagai salah satu “inner strength”, kreativitas, dalam penyelenggaraan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Dan pertumbuhan itu tidak lain adalah untuk mensejahterakan masyarakat.
Begitu juga dalam pandangan Arif Budiman dalam bukunya Teori Pembangunan Dunia Ketiga, pembangunan bisa dikatakan sebagai pembangunan yang berhasil apabila bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan yang kedua adalah pembangunan yang berkesinambungan.
Berkesinambungan yang dimaksud adalah terjaminya kondusifitas sosial (tidak ada kerusakan sosial) social destraction dan terjaganya kelestarian lingkungan (tidak ada kerusakan lingkungan) environmental destraction.
Bahkan pada era kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono Persiden ke enam Indonesia juga menerapkan pentingnya pembangunan berkelanjutan, pembangunan yang menitik beratkan pada keberpihakan di tiga variabel yaitu, berpihak pada orang miskin (pro poor), berpihak pada peningkatan tenaga kerja (pro job) dan berpihak pada kelestarian lingkungan (pro environmental).
Pada 2015 pembangunan berkelanjutan akhirnya menjadi perhatian dunia karena banyaknya kegiatan atau aktifitas pembangunan yang mengarah pada kerusakan lingkungan (environmental destractive), banyaknya aktifitas maupun kegiatan yang mendistorsi lingkungan atau tidak pro pada lingkungan mengakibatkan kerusakan pada planet kita.
Jika kegiatan tersebut dibiarkan terus menerus tanpa ada antisipasi dan atau pencegahan secara holistik, maka akan mengancam keberadaan planet yang dihuni umat manusia.
Secara tengibel itu menjadi problem bersama, akhirnya PBB menginisiasi pertemuan di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 25 September 2015 memutuskan tentang program Sustainable Development Goals (SDGs) yang disepakati berbagai negara, baik negara maju maupun berkembang.
BACA JUGA: Perburuan Tentara Israel di Brasil dan Runtuhnya Kekebalan Negara Zionis
Sustainable development atau pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan yang memperhatikan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi secara terencana, tujuannya dari program tersebut adalah untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, keselamatan, kelestarian lingkungan dan mutu hidup generasi saat ini dan masa depan.
Prinsip dari pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah suatu kegiatan pembangunan yang dilakukan tepat sasaran dan memenuhi kebutuhan saat ini tanpa harus mengorbankan kebutuhan generasi masa mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika