REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Blue Bird menegaskan komitmen dalam menerapkan prinsip mobilitas ramah lingkungan. Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono atau yang akrab disapa Andre mengatakan, Blue Bird ingin dampak positif tidak hanya bagi pengguna layanan, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan.
“Mobilitas itu adalah kebutuhan kita untuk berpindah, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana setiap perjalanan itu berarti,” ujar Andre di Blue Bird Sustainability Gathering, Kamis (6/2/2025).
Ia menekankan Blue Bird ingin setiap kilometer yang ditempuh oleh armadanya memberikan kontribusi yang berarti bagi ekosistem yang lebih luas. Andre menjelaskan Blue Bird tidak hanya fokus pada kendaraan yang bersih dan pengemudi yang terlatih, tetapi juga berkomitmen untuk berkontribusi pada keberlanjutan sosial dan lingkungan.
“Kita tidak mungkin hidup hanya sendiri. Oleh karena itu, kami berusaha untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara yang kita cintai,” tambahnya.
Blue Bird telah meluncurkan berbagai produk dan layanan baru, termasuk armada kendaraan listrik (EV) dan bus listrik. “Kami telah meluncurkan 60 bus listrik di Medan dan berencana untuk memperluas armada Golden Bird yang saat ini sudah memiliki 10.000 unit,” ungkap Andre.
Menurut dia, Blue Bird telah menjadi pelopor dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia sejak 2018. Dalam upaya untuk mendukung keberlanjutan, Blue Bird mengimplementasikan tiga pilar utama: Blue Sky, Blue Life, dan Blue Corps.
Di bawah pilar Blue Life, perusahaan meluncurkan tombol kontribusi untuk penanaman pohon dalam aplikasi mereka, serta memperluas fasilitas pengisian kendaraan listrik yang kini dapat digunakan oleh publik. “Selain itu, kami juga berpartisipasi dalam pengumpulan minyak goreng bekas (UCO) untuk didaur ulang, yang merupakan bagian dari komitmen kami terhadap lingkungan,” jelas Andre.
Ia menekankan semua inisiatif ini merupakan bagian dari tanggung jawab Blue Bird untuk menjaga lingkungan dan memberikan dampak sosial yang positif. Andre juga mengungkapkan Blue Bird telah memberikan beasiswa kepada 60.000 siswa melalui program Blue Bird Peduli. “Kami ingin memastikan bahwa kami tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat,” katanya.
Program Kartini Blue Bird, yang telah berjalan selama 10 tahun, juga menjadi sorotan. Program ini bertujuan untuk memberdayakan istri-istri pengemudi dan karyawan dengan memberikan pelatihan keterampilan secara gratis. “Kami ingin memastikan mereka memiliki keterampilan yang dapat membantu mereka berkontribusi secara ekonomi,” tambah Andre.
Dari sisi lingkungan, Andre mengungkapkan Blue Bird telah menghindari emisi CO2 sebanyak 196.000 ton sejak 2018. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan adopsi kendaraan ramah lingkungan dan efisiensi bahan bakar,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya praktik 3R (reduce, reuse, recycle) dalam operasional perusahaan. Dengan berbagai pencapaian ini, Andre berharap Blue Bird dapat terus menjadi katalis keberlanjutan di Jakarta dan Indonesia.
“Blue Bird terus mengedepankan dan tetap konsisten menjadi katalis keberlanjutan di Jakarta, Indonesia yang kita cintai” katanya.