REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata Batam terus menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Kota Batam mencapai 6,69 persen pada tahun 2024, melampaui rata-rata nasional dan Provinsi Kepulauan Riau.
Sektor pariwisata pun turut mengalami peningkatan signifikan dengan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 1.166.849 orang sepanjang Januari–November 2024, naik dari tahun sebelumnya.
Kondisi ini diperkuat dengan posisi strategis Batam sebagai Kawasan Ekonomi Khusus dan kedekatannya dengan Singapura serta Malaysia, menjadikan kota ini sebagai salah satu episentrum pertumbuhan di Asia Tenggara. Berbagai infrastruktur pendukung, seperti pelebaran jalan dan pembangunan flyover Sei Ladi, turut memperkuat daya saing kota ini sebagai destinasi investasi properti dan gaya hidup.
Salah satu kawasan yang mengalami perkembangan pesat adalah Bengkong. Kawasan ini kini menjelma menjadi destinasi gaya hidup yang ramai dikunjungi, lengkap dengan restoran, beach club, dan fasilitas hiburan. Ketua DPD REI Khusus Batam, Robinson Tan, menilai bahwa perkembangan kawasan ini menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan properti.
“Kehadiran fasilitas hiburan kelas atas telah mengubah Bengkong menjadi kawasan favorit, tidak hanya bagi warga Batam, tapi juga wisatawan asing,” ujar Robinson.
Menanggapi peluang tersebut, Tana Group sebagai pengembang properti nasional menghadirkan proyek prestisius bertajuk Aurum. Direktur Tana Group, Francesca Margati, menyampaikan bahwa pihaknya ingin berkontribusi dalam membentuk wajah Batam sebagai kota modern yang dinamis.
“Kami ingin properti bukan sekadar bangunan, tetapi menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan gaya hidup,” tegas Francesca.
Proyek Aurum dikembangkan di atas lahan seluas 20 hektare di kawasan Bengkong. Dengan mengusung konsep “24/7 Urban Hub”, Aurum dirancang sebagai kawasan bisnis dan hiburan yang beroperasi penuh sepanjang waktu. Proyek ini akan dilengkapi berbagai fasilitas unggulan seperti danau buatan Aurumqua seluas 2 hektare, air mancur menari (Aurum Dancing Fountain), restoran terapung (Aurum Float ‘N Dine), jalur pedestrian tematik, hingga ruang publik dan instalasi seni berskala besar.
Ketua DPD AREBI Kepri, Pandudinata Pramono, memandang proyek ini sebagai langkah positif dalam mendorong pertumbuhan sektor properti dan ekonomi kreatif di Batam.
“Konsep inovatif seperti Aurum sangat dibutuhkan untuk menghidupkan kawasan komersial di Batam. Proyek ini akan memberikan nilai tambah ekonomi dan memperkaya pilihan layanan bagi masyarakat,” ujar Pandu.
Selain mengusung konsep kawasan terpadu, Aurum juga memperkenalkan inovasi baru dalam bentuk SOBIZ (Shop-Office-Business) 3-in-1. Setiap unit ruko didesain multifungsi untuk kebutuhan ritel, perkantoran, dan usaha dalam satu bangunan. Konsep ini merupakan yang pertama di Indonesia dan menyasar pelaku usaha modern yang menginginkan fleksibilitas operasional dalam satu lokasi.
Fransesca menambahkan konsep SOBIZ akan memberikan nilai lebih bagi pelaku bisnis. “Kami merancang SOBIZ agar dapat memenuhi kebutuhan bisnis yang dinamis, dengan akses terpisah, balkon luas, dan tata ruang yang mendukung kenyamanan operasional,” ujar Francesca.
Ikuti Whatsapp Channel Republika