REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka optimalisasi pelaksaan audit, Bea Cukai terapkan e-audit sebagai prioritas dalam transformasi digital.
E-audit adalah audit kepabeanan yang punya ruang lingkup pemeriksaan lengkap dan menyeluruh terhadap pemenuhan kewajiban kepabeanan yang diproses dalam lingkup elektronik menggunakan metode analisis, evaluasi, dan pengujian yang dibantu perangkat teknologi informasi.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, mengungkapkan, e-audit hadir sebagai sebuah sistem yang mengintegrasikan big data, AI, dan metode analitik untuk pemeriksaan kewajiban kepabeanan yang lebih efisien, akurat, dan menyeluruh.
Sistem ini telah diterapkan di beberapa negara, seperti Singapura, Tiongkok, dan Brasil yang menempatkan big data dan AI sebagai basis audit kepabeanan negaranya.
“E-audit bagian dari inisiatif strategis Bea Cukai periode 2019-2024 untuk mengantisipasi meningkatnya volume dan kompleksitas perdagangan internasional, keterbatasan sumber daya audit, serta tuntutan efektivitas pengawasan berbasis data. Selain itu, adanya target penerimaan 2025 sebesar Rp 2,5 triliun dan peningkatan audit coverage ratio menjadi beberapa alasan terbentuknya e-audit,” jelas Budi dalam keterangan Senin (11/8/2025).
Budi mengungkapkan penerapan e-audit diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, meningkatkan akurasi dan ketepatan pengolahan data, serta pengambilan keputusan yang lebih cepat berdasarkan data.
Karena itu, sebagai upaya penerapan e-audit yang menyeluruh, Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai menyelanggarakan sosialisasi dan asistensi e-audit secara hybrid pada 30 dan 31 Juli 2025.
Kegiatan itu bertempat di Pusdiklat Bea Cukai dengan audiens perwakilan Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, serta Jawa Timur I. Agenda ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam linimasa pengembangan e-audit di 2025 kepada satuan kerja Bea Cukai.
Budi mengimbau seluruh stakeholder dan auditee agar berpartisipasi dalam implementasi e-audit ini.
“E-audit ini upaya dan komitmen Bea Cukai dalam transformasi digital dengan sistem yang mengintegrasikan big data, AI, dan metode analitik. Sistem ini diharapkan dapat memeriksa kewajiban kepabeanan yang lebih efisien, akurat, dan menyeluruh,” pungkasnya.