Selasa 23 Sep 2025 08:56 WIB

Menpora Erick Thohir Bicara Dana Pensiun Hingga Subsidi Silang Cabor untuk Sejahterakan Atlet

Erick mengatakan kesejahteraan atlet merupakan isu penting yang menjadi fokusnya.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir saat diwawancarai Republika di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir saat diwawancarai Republika di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (22/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet kerap disebut sebagai pahlawan bangsa karena perjuangan mereka mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di berbagai ajang internasional. Namun di balik prestasi tersebut, banyak di antara mereka menghadapi kesulitan setelah pensiun, baik akibat faktor usia maupun cedera yang dialami selama berkarier.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan bahwa kesejahteraan atlet merupakan isu penting yang menjadi fokusnya. Dalam wawancara dengan salah satu televisi nasional pada Senin (22/9/2025), ia menekankan perlunya solusi jangka panjang agar atlet tidak terabaikan setelah tidak lagi aktif.

Baca Juga

"Masalah kesejahteraan atlet itu yang menjadi utama atlet saat ini dan juga masa depan itu harus ada solusi," ujar dia.

Salah satu gagasan yang disampaikan Erick adalah terkait kemungkinan adanya dana pensiun nasional khusus bagi atlet. Ia menilai program yang sudah ada, seperti BPJS Kesehatan, belum cukup menjawab kebutuhan tersebut.

Karena itu, Menpora membuka peluang adanya kolaborasi lintas kementerian, khususnya dengan Kementerian Keuangan, untuk merumuskan mekanisme yang lebih konkret.

Selain dana pensiun, Erick juga menyinggung opsi subsidi silang antar cabang olahraga. Menurutnya, beberapa cabang sudah berkembang menjadi industri besar, seperti sepak bola, sementara cabang lain masih kesulitan meski memiliki prestasi internasional.

Ia memandang potensi pajak dari industri olahraga mapan dapat dialokasikan untuk menopang kesejahteraan atlet dari cabang yang belum memiliki dukungan komersial serupa.

"Bagaimana nantinya kita punya dana pensiun nasional untuk atlet misalnya. Tetapi kita harus pikirkan mekanismenya, kita akan kolaborasi dengan kementerian lainnya," jelas Erick.

Erick menekankan pentingnya keseimbangan antara cabang olahraga yang sudah mapan secara industri dan cabang lain yang lebih bergantung pada dukungan negara. Ia optimistis Presiden akan memberikan terobosan untuk menjawab kebutuhan ini, dan pihaknya siap berkoordinasi dengan kementerian lain demi mewujudkan langkah tersebut.

"Saya rasa semua menteri peduli dengan atlet, apalagi dana pensiun untuk atlet belum pernah ada di Indonesia," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement