Selasa 19 Aug 2025 19:45 WIB

Indonesia Punya 31 Ribu Spesies Flora dan 744 Ribu Fauna, Banyak yang Endemik

Data keanekaragaman hayati Indonesia belum utuh.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Sekelompok kera hitam Sulawesi (Macaca Maura) berkumpul di tepi jalan raya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (27/10/2022). Kementerian Lingkungan Hidup  dan Kehutanan menyatakan kera endemik Sulawesi tersebut termasuk satwa terancam punah prioritas akibat tingginya tingkat degradasi hutan dan diklasifikasikan sebagai satwa langka Appendix II melalui konvensi internasional tentang Perdagangan Spesies Tumbuhan dan Satwa Liar (CITES).
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Sekelompok kera hitam Sulawesi (Macaca Maura) berkumpul di tepi jalan raya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (27/10/2022). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan kera endemik Sulawesi tersebut termasuk satwa terancam punah prioritas akibat tingginya tingkat degradasi hutan dan diklasifikasikan sebagai satwa langka Appendix II melalui konvensi internasional tentang Perdagangan Spesies Tumbuhan dan Satwa Liar (CITES).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Data terbaru dalam Buku Status Kekinian Kehati menunjukkan Indonesia menyimpan kekayaan flora dan fauna dalam jumlah besar, dengan sebagian spesies bersifat endemik atau hanya ditemukan di wilayah tertentu. Untuk flora, Indonesia tercatat memiliki 31.031 spesies, mencakup kelompok jamur, lumut, paku-pakuan, hingga spermatofit.

Laporan itu menyebut jumlah spesies spermatofit di Indonesia mencapai 25.127 atau sekitar 9,7 persen dari total global. Diperkirakan angka itu bisa naik hingga 15 persen.

Baca Juga

Sementara untuk fauna, Indonesia memiliki 744.279 spesies yang tersebar di berbagai ekoregion. Di laut, teridentifikasi 3.478 spesies ikan, 35 mamalia laut, 52 reptil laut, 1.159 cnidaria, 1.869 krustasea, 580 polychaeta, 668 echinodermata, dan 1.087 moluska.

"Jadi Indonesia adalah negara yang punya megabiodiversitas yang luar biasa. Dan ini sudah kita lakukan untuk bukan hanya mengelola, bukan hanya mengendalikan, tapi juga mengkonservasi karena megabiodiversity kita ini kan sekarang dalam proses terancam," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy usai peluncuran dokumen Status Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia, Ekoregion Sumatra dan Sulawesi, Selasa (19/8/2025).

Buku tersebut juga menyoroti ancaman serius terhadap spesies endemik, terutama yang hanya hidup di ekoregion tertentu. Endemisitas tinggi ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, dan Papua. “Peraturan perlindungan spesies menjadi penting, karena hilangnya satu ekosistem berarti ancaman terhadap spesies endemik di dalamnya,” tulis dokumen itu.

Selain flora dan fauna, Indonesia juga kaya mikroorganisme dengan 14.580 isolat yang tersimpan di berbagai lembaga kultur koleksi. Jumlah itu terdiri atas 10.160 isolat prokariot, 4.294 isolat eukariot, 114 isolat arkea, dan 12 isolat virus. Mikroorganisme ini berperan penting dalam kesehatan, pangan, energi, hingga pertanian.

Meski demikian, laporan menegaskan data keanekaragaman hayati Indonesia belum utuh. Minimnya eksplorasi di wilayah timur menjadi tantangan, sekaligus peluang untuk penemuan spesies baru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement