Kamis 01 Apr 2010 04:17 WIB

Arsenal vs Barca, Wenger Anggap Seperti Pertunjukan Seni

Arsene Wenger
Arsene Wenger

LONDON--Arsitek Arsenal, Arsene Wenger, meyakini laga Arsenal versus Barcelona di perempat final Liga Champions, Kamis dinihari WIB (1/4), akan menjadi 'pertunjukan seni'. Dan bukan sekadar permainan sepak bola.

"Saya yakin apa pun yang kami lakukan; menulis, menari, atau bermain bola, pada level tertentu akan menjadi seni," tutur Wenger kepada The Sun. "Seni adalah sesuatu yang selalu enak ditonton. Laga Arsenal-Barcelona akan menjadi pertandingan sepakbola yang paling enak ditonton.''

Arsenal dan Barcelona kerap dipertimbangkan sebagai klub Eropa paling atraktif. Sejak drawing mempertemukan kedua klub, publik Eropa seakan tak sabar ingin segera melihatnya berlaga.

"Saya kira kami adalah dua tim yang mencoba bermain, tapi biarlah orang lain yang menilai," demikian Wenger. "Yang pasti kami memiliki filosofi positif, dan siapa pun yang menyukai sepakbola pasti akan menyaksikan pertandingan ini.''

Kedua tim terakhir kali bertemu di final Liga Champions 2006 di Paris. Arsenal kalah 1-2.

Penjaga gawang Jens Lehmann kala itu diganjar kartu merah lebih awal, tapi Arsenal masih bisa memimpin lebih dulu. Barcelona mengejar dengan dua gol untuk memenangkan laga.

"Di final 2006, setiap orang melihat pertemuan itu sebagai pertandingan besar, meski kami bermain dengan sepuluh orang," kata Wenger.

Wenger juga mengatakan akan sulit bagi siapa pun memprediksi hasil laga ini. Dia tahu Arsenal bisa menjadi season-maker atau season-breaker.

Namun Wenger menolak membicarakan Lionel Messi, Zlatan Ibrahimovic, atau Thierry Henry.

"Saya hanya ingin mengatakan Arsenal bisa membuat sejarah dengan mengalahkan Barcelona. Kami punya potensi," jamin dia.

Wenger juga mengatakan tidak akan mengubah pendekatannya, meski tim yang dihadapi kaya pemain berbakat dan berpengalaman. Arsenal akan mencoba meladeni supremasi Barcelona dengan memainkan sepakbola menyerang.

sumber : goal.com
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement