Selasa 11 May 2010 03:53 WIB

Sri Mulyani : Semua Sudah Tahu, Apa Kriteria Menkeu

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: taufik rachman

JAKARTA-Sri Mulyani Indrawati boleh saja dianggap tak nasionalis karena lebih memilih untuk menerima tawaran posisi direktur di Bank Dunia dibanding menyelesaikan tugasnya sebagai Menteri Keuangan. Namun, Sri secara pribadi menampik anggapan itu. Dia mengaku sebagai nasionalis sejati.

"Saya ini nasionalis sejati, Mas" ujar Sri, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu George Soros, di Kantor Presiden, Senin (10/5). Sri menyampaikan hal itu menanggapi pertanyaan wartawan soal posisinya di Bank Dunia yang dianggap beberapa kalangan sebagai sikap tak nasionalis.

Sri tidak menjawab apakah dirinya memiliki rekomendasi mengenai siapa yang akan menduduki kursi Menkeu di kabinet sepeninggal dia. "Beliau (Presiden) yang sedang menangani, memikirkan nanti ya," kata Sri. Dia mengatakan, Presiden tentunya memikirkan dengan sangat hati-hati dan matang tentang pertimbangan memilih Menkeu.

Sri mengatakan, peranan Menkeu itu sangat penting, sehingga Presiden saat ini sedang dalam proses untuk menetapkan. Bagaimana kriteria Menkeu menurut Sri? "Nggak usahlah, kita semua sudah tahu itu, ya," kata Sri yang tergesa-gesa meninggalkan Kantor Presiden untuk menuju DPR.

Meski datang ke Kantor Presiden untuk mendampingi Presiden menemui George Soros, namun Sri tidak buru-buru pulang. Setelah Soros meninggalkan ruangan dan memberikan konferensi pers, Sri masih berada di Kantor Presiden. Setelah 30 menit berlalu, Sri baru terlihat keluar dari tempat kerja Presiden itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement