REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Kru kabin maspakai penerbangan dunia British Airways (BA) memulai mogok massal setelah serangkaian pembicaraan dengan pihak manajemen menemui jalan buntu. Maskapai penerbangan dan pemimpin serikat pekerja BA gagal untuk melanjutkan pembicaraan kemarin dan saling menyalahkan gangguan komunikasi.
Wakil ketua serikat pekerja, Tony Woodley, menawarkan untuk membatalkan aksi jika BA mengembalikan tunjangan perjalanan bagi para staf. Namun kemudian seorang juru bicara BA menyatakan kekecewaannya dengan menyebut serikat pekerja lebih memilih bernegosiasi melalui media massa ketimbang duduk bersama manajemen dan mendiskusikannya. "Kami telah menawarkan untuk mengembalikan konsesi perjalanan ke awak kabin dan seluruh elemen tawaran kami telah dilaksanakan," ujarnya.
Negosiasi pada hari Sabtu menemui jalan buntu setelah dihentikan secara dramatis oleh aksi protes Partai Sosialis Pekerja. Woodley mengatakan sebetulnya dalam negosiasi itu "ada kemajuan fantastis" yang telah dibuat sebelum pertemuan itu "diinterupsi oleh teman-teman kita dari SWP".
BA mengatakan jika pemogokan terus dilakukan, maka pihak mereka akan memotong operasi dengan hanya mengoperasikan 60 persen rute jarak jauh dan 50 persen penerbangan jarak pendek dari Heathrow.
Maskapai ini menjamin penerbangan dari Gatwick dan London akan beroperasi seperti biasa.