Kamis 03 Jun 2010 04:05 WIB

Seorang Wanita Cina Tusuk Sembilan Penumpang di Kereta Api

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Seorang wanita menusuk dan melukai sembilan penumpang yang tengah tertidur di kereta api malam di kawasan timur laut Cina. Demikian dikabarkan media milik pemerintah, Rabu (2/6).

Penyerangan yang terjadi pada Selasa dini hari itu berlokasi di sebuah kereta di provinsi Heilongjiang, merupakan serangan berdarah yang dilakukan oleh penyerang tunggal yang mengagetkan negara tersebut.

Wanita yang belum diidentifikasi itu, menusuk penumpang dari satu kamar ke kamar dalam kereta itu hingga akhirnya dia bergumul di lantai dan dikendalikan oleh penumpang lain, tulis sebuah laman yang memberitakan kawasan timur laut Cina.

Berdasarkan keterangan saksi mata, diperkirakan wanita tersebut berusia 40-an tahun, namun tidak ada detil lain yang diungkapkan.

Kereta itu berangkat dari ibukota provinsi, Harbin menuju kot Hebei. Para korban kemudian menerima perawatan ketika kereta berhenti di kota Jiamusi, tetapi laporan tersebut tidak menyebutkan seberapa serius luka yang dialami korban.

Serangan itu terjadi pada hari yang sama seorang penjaga bank menembak di sebuah gedung pengadilan di ibukota provinsi Hunan, yang menewaskan tiga orang hakim dan melukai tiga orang lain sebelum membunuh dirinya sendiri, ujar pejabat setempat.

Pelaku penembakan bernama Zhu Jun berusia 46 tahun marah terhadap putusan pengadilan lain karena pembagian harta pada perceraiannya tiga tahun yang lalu.

Cina juga sempat digegerkan dengan serangan berdarh terhadap anak-anak pra-sekolah di negeri tersebut sejak bulan Maret yang mengakibatkan 17 orang tewas dengan 15 diantaranya murid dan korban luka lainnya.

Insiden penyerangan itu kemudian memicu debat mengenai alasan yang melatarinya, seagian ahli amengatakan, Cina tidak cukup menekankan kesehatan mental di tengah-tengah perubahan sosial yang cepat dipicu oleh tingginya pertumbuhan ekonomi.

sumber : afp
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement