REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK--Indonesia dan Malaysia akan menambah frekuensi patroli gabungan di perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak pada tahun 2010. Komandan Korem 121/ABW, Kolonel Toto Rinanto, di Pontianak, Kamis (3/6), mengatakan, biasanya patroli gabungan dilakukan dua kali dalam setahun.
"Namun hasil dari pertemuan di Kuching beberapa waktu lalu, sepakat agar patroli gabungan lebih diintensifkan menjadi tiga kali setahun," kata Toto Rinanto. Jarak tempuh patroli gabungan, kata dia, berkisar 20 sampai 30 kilometer.
Ia menambahkan, dengan sering melakukan patroli bersama, akan memunculkan kedekatan emosional sesama pasukan. Selain itu, lanjut dia, berbagai kegiatan bersama juga kerap dilakukan seperti olah raga dan bakti sosial.
TNI juga akan mempersiapkan pembangunan pos gabungan bersama yang letaknya berhadapan dengan pihak Malaysia. "Sekarang sedang disiapkan materialnya," kata Toto Rinanto.
Lokasi yang disiapkan itu berada di Sajingan Besar (Kabupaten Sambas) dan Badau (Kabupaten Kapuas Hulu). Sajingan Besar berhadapan dengan Biawak sedangkan Badau dengan Lubok Antu. Panjang perbatasan Kalbar dengan Sarawak sekitar 875 kilometer. Satu pos gabungan yang sudah beroperasional berada di Entikong, Kabupaten Sanggau yang berbatasan dengan Tebedu.